Skip to main content

Komposisi Kimia Minyak Atsiri

Pada umumnya komposisi kimia dalam minyak atsiri dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :

1. Hidrokarbon persenyawaan terpene
2. Oxygenated hidrocarbon (hidrokarbon beroksigen)

Minyak atsiri juga mengandung resin dan lilin dalam jumlah yang kecil yang merupakan komponen yang tidak menguap.


Golongan Hidrokarbon

Terbentuk dari unsur Hidrogen (H) dan Carbon (C)
Terdiri dari unit-unit isoprene
Dominan menentukan aroma dan sifat khas setiap jenis minyak atsiri
Mudah mengalami oksidasi dan resinifikasi karena cahaya dan udara

Adapun jenis-jenis hidrokarbon yang terdapat dalam minyak atsiri, yaitu :
Monoterpen (2 unit isoprene)
Sesquiterpen (3 unit isoprene)
Diterpen (4 unit isoprene)
Politerpen
Parafin, olefin, dan hidrokarbon aromatik

Contoh senyawa (C5H8)n (unit isoprene) golongan ini antara lain :
Ocimene
Myocene
Cyonene
Pinene
Sylvestrene
Limonene
Camphene
Phelandrene
Fenchene
Geraniolene
Endesniol
Caryophilene
santalene.


Golongan Oxygenated Hidrocarbon

Terbentuk dari unsur Carbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O)
Persenyawaan yang termasuk golongan ini adalah alkohol, aldehid, keton, ester, dan ether
Persenyawaannya menyebabkan bau yang khas pada minyak atsiri
Mempunyai sifat yang lebih tahan dan stabil terhadap proses oksidasi dan resinifikasi dibandingkan golongan hidrokarbon
Mempunyai nilai kelarutan yang tinggi dalam alkohol encer (kecuali beberapa aldehid)

Alkohol (R – OH)
Senyawa alkohol yang terdapat dalam minyak atsiri terdiri dari 2 jenis, yaitu :
Alkohol alifatis, contohnya : geraniol, sitronellol, nerol, menthol, farnesol, fenil etil alkohol, benzil alkohol, metil alkohol, dll
Alkohol siklis, contohya : thimol, eugenol, vanillin, carvacrol

 Aldehida (R – CHO)
Senyawa aldehid yang terkandung dalam minyak atsiri, contohnya :
Sitronelal
Benzaldehida
Sitral
Anisaldehida
Sinnamaldehida

Keton (R – CO – R)
Senyawa keton yang terkandung dalam minyak atsiri, contohnya :
Champor
Vione
Carvone
Asetofenon
Menthonene, dll

Ether (R – O – R)
Senyawa eter yang terkandung dalam minyak atsiri, contohnya :
Safrole
Anethole
Metil cavicole
Eucalyptole
Ascaridole

 Ester (R – COOR)
Senyawa ester yang terkandung dalam minyak atsiri, contohnya adalah ester-ester dari asam asetat, butirat, siglat, salisilat, dan benzoat.


Comments

Popular posts from this blog

Proses Sentrifugasi (Pemutaran) pada Produksi Gula dari Tebu dan Raw Sugar

Proses Sentrifugasi Stasiun pemutaran (Sentrifugasi) adalah stasiun lanjutan dari stasiun kristalisasi. Setelah masakan dingin proses selanjutnya adalah pemisahan, proses pemisahan ini dilakukan dengan gaya sentrifugal. Sentrifugal merupakan mesin pemutar yang digunakan untuk memisahkan kristal gula dari larutannya. Proses pemutaran bertujuan untuk memisahkan antara kristal gula dengan larutan yang melapisinya. Dalam pemisahan ini dapat menghasilkan diantaranya gula, larutan (klare atau stroop) dan tetes. Proses sentrifugasi (pemutaran) LGF A adalah proses pemisahan kristal gula A dan molasses A,  alat yang digunakan adalah sentrifugal LGF yang mempunyai kecepatan putar sekitar 2000 rpm,  sehingga dapat memisahkan gula A dan  A-molasses dengan gaya sentrifugal tersebut. LGF B digunakan untuk memisahkan hasil kristalisasi pada Pan B yang menghasilkan B-magma yang digunakan untuk bibit pada Pan A dan B-molases.  Proses pemutaran (sentrifugasi) pada akhir produksi, memisahk

Minyak goreng apa yang mempunyai titik beku terendah?

Minyak goreng yang mempunyai titik beku rendah bisa ditentukan dengan 2 hal yaitu Minyak goreng yang mempunyai Iodine Value (IV) tinggi dan Cloud Point (CP) rendah sehingga membeku pada suhu yang cukup rendah.  Untuk mendapatkan minyak dengan Iodine value tinggi dan Cloud point rendah diperlukan tahapan proses fraksinasi berkali-kali atau biasa disebut tahapan penyaringan yang dalam beberapa minyak goreng dengan kualitas bagus dilakukan dua kali penyaringan. Dua kali penyaringan ini dalam prosesnya yaitu: Tahapan penyaringan pertama dari minyak kelapa sawit yang dimurnikan menjadi minyak  crude palm oil (CPO), kemudian dilanjutkan tahapan penyaringan kedua yaitu proses refinery, pada proses refinery tahapan prosesnya yaitu:  1. Degumming yang berfungsi menghilangkan gum dari minyak CPO,  2. Bleaching, kandungan karoten yang tinggi dalam minyak sawit menyebabkan warna minyak sawit mentah (CPO) berwarna kemerahan, sehingga perlu dikurangi kadar karotennya sehingga minyak

Zat Penjernih Larutan Pada Makanan

Zat penjernih larutan – teknologi pangan Penyebab kekeruhan pada makanan: ž   Timbulnya kekeruhan, pengendapan dan oksidasi yang menyebabkan perubahan warna ž   Senyawa kimia penyebabnya?                 fenol/polifenol: antosianin, flavonoid, leukoantisianogen, dan tanin ž   Protein: atau pektin Reaksi antara 2 senyawa itu membentuk koloid dan menimbulkan kekeruhan Cara menghilangkan kekeruhan pada makanan: Enzim yang menghidrolisis protein/pektin tetapi kadang terbentuk busa bila kadar enzim terlalu banyak ž   Penyelesaian: Ditambahakan bahan penjernih dan adsorben yang dapat menyerap polifenol atau protein Efektivitas bahan: ž   Daya larut zat penjernih sangat menentukan efektivitas bahan Makin kecil daya larutnya makin besar daya serap absorben terhadap partikel-partikel tersuspensi seperti kompleks tanin-protei BAHAN-BAHAN yang dapat digunakan sebagai zat penjernih larutan: 1.        bentonit ž   Zat penjernih yang digunakan dalam anggur