Skip to main content

Proses Produksi Gula dari Tebu dan Raw Sugar

di sini saya akan membahas tentang proses produksi gula dari tebu dan raw sugar di PT. IGN Kendal Jateng. Semoga artikel dapat membantu sobat untuk mengerti proses pengolahan tebu menjadi gula, mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi hingga pengemasan gula ke dalam karung.


Proses Produksi Gula Tebu
PT. Industri Gula Nusantara (IGN) menghasilkan produk utama gula kualitas SHS serta hasil samping berupa ampas, tetes dan blotong. Proses pemurniannya menggunakan kapur untuk memisahkan dari nira jernih. Faktor utama yang menentukan mutu hasil produksi adalah bahan dasar. Dalam hal ini tergantung pada bahan baku dan bahan-bahan pembantu.

1. Pemilihan bahan baku
a. Tebu (Saccharum officinarum) digunakan sebagai bahan baku pembuatan gula oleh pabrik-pabrik gula di Indonesia karena tebu dapat tumbuh baik di daerah tropis.

Tebu merupakan jenis tanaman yang banyak mengandung gula tertinggi (sukrosa) dan gula reduksi (glukosa dan fruktosa).

bahan baku tebu harus dicek kadar brixnya untuk mengetahui layak tidaknya tebu untuk proses produksi dan untuk menentukan harganya kepada petani

pengecekan kadar brix dengan cara

Ø mengambil sebanyak ± 3 batang tebu yang kemudian diambil niranya (sari tebu) dan dicek kadar brixnya. 
Ø Tebu diambil cairannya tepat dibagian tengah batang, karena dianggap paling representative untuk diukur brixnya. 
Ø Nilai brix tebu yang diperkenankan minimal 15.

b. Raw sugar atau gula kasar merupakan gula yang dihasilkan dari proses pengolahan nira secara defekasi.

ØGula ini masih mengandung berbagai pengotor sehingga perlu tahapan pemurnian agar dapat dikonsumsi oleh manusia atau digunakan sebagai gula berkualitas tinggi untuk industri.

2. Stasiun Gilingan

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Pati dan Selulosa

Pada dasarnya, pati dan selulosa adalah dua jenis karbohidrat yang umum ditemukan dalam dunia biologi. Walaupun keduanya terdiri dari rantai glukosa, ada beberapa perbedaan yang signifikan antara pati dan selulosa. Mari kita bahas perbedaan antara keduanya. PATI                                           Pati, suatu polisakarida simpanan pada tumbuhan, adalah suatu polimer yang secara keseluruhan terdiri atas monomer-monomer glukosa. Sebagian besar monomer-monomer ini dihubungkan dengan ikatan 1-4 (C no.1 dengan C no. 4) seperti unit glukosa dalam maltosa. Sudut ikatan in i membuat polimer tersebut berbentuk heliks. Bentuk pati yang paling sederhana adalah amilosa, yang rantainya tidak bercabang. Amilopektin, suatu bentuk pati yang lebih kompleks, adalah polimer bercabang dengan ikatan 1-6 pada titik percabangan tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau butiran di dalam struktur seluler yang disebut plastid, termasuk kloroplas. Dengan cara mensintesis pati, tumbuhan dapat me

Proses Sentrifugasi (Pemutaran) pada Produksi Gula dari Tebu dan Raw Sugar

Proses Sentrifugasi Stasiun pemutaran (Sentrifugasi) adalah stasiun lanjutan dari stasiun kristalisasi. Setelah masakan dingin proses selanjutnya adalah pemisahan, proses pemisahan ini dilakukan dengan gaya sentrifugal. Sentrifugal merupakan mesin pemutar yang digunakan untuk memisahkan kristal gula dari larutannya. Proses pemutaran bertujuan untuk memisahkan antara kristal gula dengan larutan yang melapisinya. Dalam pemisahan ini dapat menghasilkan diantaranya gula, larutan (klare atau stroop) dan tetes. Proses sentrifugasi (pemutaran) LGF A adalah proses pemisahan kristal gula A dan molasses A,  alat yang digunakan adalah sentrifugal LGF yang mempunyai kecepatan putar sekitar 2000 rpm,  sehingga dapat memisahkan gula A dan  A-molasses dengan gaya sentrifugal tersebut. LGF B digunakan untuk memisahkan hasil kristalisasi pada Pan B yang menghasilkan B-magma yang digunakan untuk bibit pada Pan A dan B-molases.  Proses pemutaran (sentrifugasi) pada akhir produksi, memisahk

Minyak goreng apa yang mempunyai titik beku terendah?

Minyak goreng yang mempunyai titik beku rendah bisa ditentukan dengan 2 hal yaitu Minyak goreng yang mempunyai Iodine Value (IV) tinggi dan Cloud Point (CP) rendah sehingga membeku pada suhu yang cukup rendah.  Untuk mendapatkan minyak dengan Iodine value tinggi dan Cloud point rendah diperlukan tahapan proses fraksinasi berkali-kali atau biasa disebut tahapan penyaringan yang dalam beberapa minyak goreng dengan kualitas bagus dilakukan dua kali penyaringan. Dua kali penyaringan ini dalam prosesnya yaitu: Tahapan penyaringan pertama dari minyak kelapa sawit yang dimurnikan menjadi minyak  crude palm oil (CPO), kemudian dilanjutkan tahapan penyaringan kedua yaitu proses refinery, pada proses refinery tahapan prosesnya yaitu:  1. Degumming yang berfungsi menghilangkan gum dari minyak CPO,  2. Bleaching, kandungan karoten yang tinggi dalam minyak sawit menyebabkan warna minyak sawit mentah (CPO) berwarna kemerahan, sehingga perlu dikurangi kadar karotennya sehingga minyak