Bismillah... Qola mushonif, ngendikan sinten kiai mushonif
Udah pada tau belum kalau bacaan sholat kita pernah mengalami revisi? kayak skripsi. Begini ceritanya.
Suatu pagi Sayidina Ali keluar rumah, ia bermaksud pergi ke masjid untuk menunaikan sholat subuh berjamaah.
Seperti biasa, Ali berjalan melewati lorong sempit. Tiba2 Ali melambatkan jalannya. Ia dapati nenek tua berjalan pelan didepannya.
Pelan sekali, hingga Ali khawatir terlambat jamaah. Tapi ia tak berani menegur sang nenek, takut membuatnya tersinggung.
Ali mencoba bersabar sambil berharap masih ada waktu untuk sholat. Akhirnya sampailah di ujung gang. Ali permisi untuk mendahului.
Sukurlah, sampai di teras masjid Ali melihat jamaah belum selesai. Nabi beserta sahabat masih dalam keadaan rukuk.
"Alhamdulillah" teriak Ali spontan. Saking kerasnya hingga Nabi mendengarnya. Lalu Nabi mengucapkan "Iya Alloh mendengar pujianmu, Li"
Dalam bahasa arabnya "Sami'allohu liman Hamidah" Kalau boleh menyambungnya, kira kira Nabi ingin berkata "...tapi jangan keras2" :))
Walhasil Ali bisa mengikuti jamaah Subuh dengan sempurna, tanpa masbuk. Selepas wiridan ada kegaduhan di antara sahabat.
"Ada yg tidak biasa dalam sholat subuh pagi ini" pikir sahabat. Lalu mereka beranikan untuk bertanya kepada Nabi.
Pertama kenapa kok sholat subuhnya beda, biasanya tiap pergantian rukun selalu diselingi Allohu Akbar, kali ini "samiallhu liman hamida"
Kedua, kenapa tadi rukuknya kok lama sekali. Gak biasanya. Ada apa ini, Nabi. Begitu kira kira pertanyaannya.
Soal bacaan itu, memang Nabi diperintah Allah mengucapkannya. Untuk menjawab pujian Ali bahwa ia tak tertinggal Jamaah.
Untuk rukuk yg lama, Nabi jg mrasa aneh. Sebab beliau sendiri tak brmaksud demikian, tapi Jibril menahan punggungnya agar tak lekas berdiri
Tapi itu belum seberapa, ternyata Allah memerintahkan malaikat untuk memperlambat rotasi matahari agar tidak buru buru thulu'.
Itu semua: perubahan bacaan, rukuk yg lama sampai melambatnya waktu tidak lain karena sahabat satu ini: Ali
Bukan karena kecerdasannya, bukan pula sbb dekatnya dgn Nabi, tapi karena Ahlaknya yg mempersilahkan wanita Yahudi berjalan didepannya.
Kisah ini memang sedikit serius. Sebab Nabi sendiri sempat heran dengan semua keistimewaan yg terjadi.
Kisah tadi bersumber dari Hadis Nabi yang bertebaran di banyak Kitab, termasuk Mukhtashor Abi Jamroh.
Comments
Post a Comment