Proses
evaporasi adalah proses penguapan dari larutan encer menjadi larutan pekat
dengan menggunakan pemanasan. Sebagai sumber panas adalah uap, baik itu uap
bekas maupun uap baru yang biasanya mempunyai tekanan antara 23 sampai 25 psi.
Sebelumnya
evaporator dipanaskan dengan uap yang mengkondensasi diatas tabung-tabung
logam, sedang bahan yang di evaporasikan mengalir dalam tabung atau pipa-pipa
sampai mendidih. Biasanya proses evaporasi tersebut berada dalam keadaan
vacuum/hampa yang fungsinya adalah menurunkan titik didih larutan agar larutan
yang akan di evaporasikan tidak akan rusak.
Berkurangnya suhu didih zat cair menyebabkan
beda suhu antara uap dan zat yang mendidih akan meningkat, dengan demikian laju
perpindahan kalor di dalam evaporator meningkat pula.
Ada
2 macam rangkaian evaporator yang secara umum dikenal, yaitu :
1.
Evaporasi
effek tunggal (single effect evaporator)
Gambar
1.1. Evaporasi Effek Tunggal
·
Digunakan
hanya 1 evaporator saja
·
Uap
dari larutan yang mendidih (V) akan dikondensasikan dan langsung dibuang.
·
Proses
sangat sederhana namun tidak effektif dalam penggunaan uapnya
2.
Evaporasi
effek ganda ( multiple effect evaporator)
Gambar
1.2. Evaporasi Effek Berangkai
·
Digunakan
> 1 evaporator dan dirangkaikan sehingga uap yang dihasilkan dari evaporator
I tidak langsung dibuang, tetapi dimanfaatkan sebagai sumber panas evaporator
berikutnya, demikian seterusnya tergantung dari kebutuhan rangkaiannya.
·
Pada
evaporator effek berangkai terjadi penghematan uap sebesar jumlah effeknya.
Artinya pada evaporasi effek tunggal 1 lb uap digunakan untuk menguapkan 1 lb
larutan, sedang pada evaporasi berangkai 3 ( 3 effek) 1 lb uap digunakan untuk
menguapkan 3 lb larutan. Jadi pada evaporasi berangkai ini terjadi penghematan
pemakaian uap air.
Apabila
rangkaian diatas berdasarkan jumlah effek, maka ada beberapa rangkaian
berdasarkan arah aliran steam. Sehingga ada beberapa macam rangkaian
evaporator.
Comments
Post a Comment