FURNACE
Furnace adalah suatu ruangan yang digunakan sebagai tempat pembakaran bahan
bakar untuk menghasilkan kalor dan kemudian kalor yang dihasilkan digunakan
untuk memanaskan air agar memproduksi uap penggerak turbin uap.
KLASIFIKASI
FURNACE
1.
Berdasarkan konstruksi dinding,yaitu :
a) Solid
refractory
b) Air cooled
refractory
c) Water wall
(water cooled)
2.
Berdasarkan tekanan boiler, yaitu :
a) balanced draft
b) pressurized
c) supercharger
3.
Berdasarkan jenis bahan bakar, yaitu :
a) batubara
b) minyak
c) gas
d) sisa bahan bakar
yang tidak terbakar dalam furnace.
4.
Berdasarkan metode pembakaran, yaitu :
a) hand fired
b) stoker fired
c) pulverized
coal fired
d) dutch oven
Biasanya
digunakan dengan hand-firing dan stoker-firing. Refractory bila diterjemahkan
secara bebas adalah Material Tahan Panas. Karena panas sering dihubungkan
dengan api, maka dapat disebut juga Material Tahan Api. Bahan utama penyusun
Refractory adalah mirip dengan keramik yaitu unsur-unsur tanah yang
dimurnikan. Unsur utama refractory biasanya adalah Alumina atau Al2O3 dan
silika atau SiO2. Unsur penunjang tambahan antara lain MgO , Zircon ZrO2 dan
Fe2O3. Aplikasi refractory banyak dipakai atau dibutuhkan di industri yang
menggunakan Furnace, Kiln atau dapur peleburan seperti industri Gelas, Kaca,
Steel, Aluminium dan pembakaran seperti Industri Keramik, sebagai bahan
penyekat antara produk yang bersuhu tinggi dengan udara luar, atau sebagai
wadah tempat produk mengalami proses peleburan. Material penyusun berbeda untuk
setiap aplikasi, misalkan untuk Gelas banyak menggunakan Alumina, Silika,
Zircon ; sedang untuk Steel mengandung banyak Magnesium. Pembuatannya ada
beberapa cara, yaitu seperti proses pembuatan batu bata. Adukan material
dimasukkan ke cetakan, atau seperti membuat puding, cairan dituang ke cetakan
lalu dibiarkan dingin, lalu dibakar pada suhu sekitar 1250 Deg Celcius hingga
mengeras. Untuk refractory yang berupa cement, biasanya dipakai untuk menambal
atau menambah ketebalan refractory tersebut, material langsung dipakai di
bagian yang ingin disekat.
B. Water Cooled Wall
Merupakan ruang furnace dengan air yang mengalir secara
menyeluruh atau hanya sebagian yang dikelilling oleh tubes pembawa air. Dengan
menyerap panas maka tubes dapat mencegah kerusakan furnace pada suhu
tinggi.
Lebih mahal daripada Refractory Walls akan tetapi
dapat Water-cooled Walls bisa dalam kondisi pengoperasian yang lebih baik.
Furnace water walls termasuk bagian dasar dan atap
dari furnace didesain sebagai bareplat bare tube, dan extended surface tube.
· Bare-plate Wall
semua boiler baik portable atau integral mempunyai
bare plat wall. bareplate wall kuat terhadap gas dan tidak diletakkkan pada
refractory.
· Plain-tube wall
terletak didepan refractory wall, sepert dinding
bayangan, untuk mengurangi jumlah hubungan dari ujung masing-masing tube ketika
tube dibersihkan
· Extended Surface wall
untuk memberikan penyerapan pans lebih banyak ke
dalam tubes, terdapat pada pada tube dan dilas pada fin pada tip2 tube.
· Protected tube wall
melindungi
tube dari api dengan menutupi tube menggunakan metal block atau refractory block, untuk mengurangi erosi dan
korosi yang disebabkan oleh hasil pembakaran atao waste heat, dan slag
(terak).
Beberapa bagian yang terdapat pada furnace adalah sebagai berikut:
1.
Riser
2.
Header
3.
Tube wall
4.
Burner
5.
Flaming detector
6.
Ignitor
7.
Oil burner
1.
Riser
Riser adalah sekumpulan pipa-pipa yang menghubungkan antara boiler drum
dengan header. Pada riser terjadi sirkulasi air secara alami yaitu air pada
boiler drum yang memiliki masa jenis lebih tinggi akan turun ke header melalui
riser. Sedangkan air yang memiliki masa jenis lebih rendah akan naik ke boiler
drum melalui tube wall.
2.
Header
Header adalah tempat penampungan air dari boiler drum yang turun melalui
riser. Lokasi header berada di bagian terbawah dari riser dan tube wall. Sama
seperti tube wall, salah satu ujung riser berada pada boiler drum dan ujung
yang satunya berada pada header, namun terdapat perbedaan yaitu tube wall
berada di dalam furnace sedangkan riser berada di luar furnace.
3.
Tube wall
Tube wall adalah dinding pada furnace yang merupakan sekumpulan pipa-pipa
yang berisi air. Pipa-pipa tersebut mendapatkan panas secara langsung dari
furnace untuk memanaskan air yang berada di dalamnya karena letaknya yang
berada di dalam furnace.
4.
Burner
Burner adalah peralatan yang digunakan untuk pembakaran awal di dalam
furnace. Untuk bisa menghasilkan api di dalam furnace pada saat start awal,
furnace membutuhkan pembakaran awal dengan bantuan burner. Bahan bakar yang
digunakan pada burner adalah HSD.
5.
Flaming Detector
Flaming detector merupakan peralatan pendeteksi nyala api pada burner dan
digunakan pada saat pembakaraan awal.
6.
Ignitor
Ignitor merupakan peralatan pemantik yang berfungsi untuk menghasilkan
percikan api. Ignitor memiliki fungsi yang sama seperti busi pada kendaraan
bermotor. Percikan api pada ignitor ini kemudian akan menjadi api pembakaran
dengan skala yang lebih besar dengan bantuan bahan bakar HSD.
7.
Oil Burner
Oil burner adalah HSD yang digunakan sebagai bahan bakar utama pada saat
pembakaran awal di dalam furnace.
Proses
pembakaran dalam Furnace
1. Coal dan limestone dimasukkan ke dalam Furnace, serta
fluidizing air / primary air dari air plenum melalui nozzle grate. Tekanan
primary air menyebabkan bed material melayang dibagian bawah furnace.
2. Aliran udara turbulen menyebabkan coal cepat bercampur
dengan limestone secara merata dengan bed material. Fluidizing air/primary air
danbed temperatur menyebabkan material terbakar dan sirkulasi.
3. Material Batubara yang telah terbakar semakin lama
naik ke bagianupper furnace karena massanya berkurang kemudian masuk cyclone
melalui transition piece. Sebelum masuk ke cyclone batubara menabrak vortex
vendor sehingga flue gas dan fly ash terpisah dari material.
4. Material solid berputar menuju cyclone outlet cone
dengan bantuan udara dari fuidizing air blower menuju seal pot dan diinjeksikan
kembali kefurnace melalui seal pot return duct.
Tipe- tipe Furnace :
1.
Tipe silinder vertical
Tipe ini berbentuk silinder tegak,
tube pada daerah radiasi dipasang secara vertical. Tube yang satu dengan yang
lainnya disambung dengan menggunakan U bend. Burner terletak pada lantai bagian
bawah, sehingga nyala api sejajar dengan tube dapur. Bentuk lantai adalah
lingkaran, sedang Burner dipasang dilantai dengan arah pancaran api vertikal.
Tube di ruang pembakaran dipasang vertikal. Furnace jenis ini bisa didisain
tanpa atau dengan ruang konveksi. Jenis tube yang dipasang di ruang konveksi
bisa Bare Tube, Finned Tube, tetapi pada umumnya digunakan Finned Tube untuk
mempercepat proses perpindahan panas karena konveksi.
2.
Tipe box
Mempunyai bentuk kotak atau box,
daerah radiasi dan konveksi dipisahkan oleh great wall. Dapur ini digunakan
untuk kapasitas besar (lebih dari 100 MBtu/jam). Tube-tube dapur dipasang pada
bagian atap, lantai dan sisi dari "brigde dapur”, burner dipasang secara
horizontal pada dinding furnace. Pada heater jenis ini antara ruang pembakaran
(radiant fire box) dengan ruang konveksi (convection section) dipisahkan oleh
satu atau lebih dinding penyekat yang dinamakan Bridge Wall. Burner dipasang
pada dinding dengan arah pancaran api mendatar. Semua tube dipasang pada arah
mendatar. Box Heater sudah jarang dipakai karena harganya mahal.
3.
Tipe kabin
Tipe kabin ini mempunyai kamar
terdiri dari daerah radiasi dan konveksi. Tube-tube dipasang secara horizontal
sedangkan burner terletak pada lantai furnace, sehingga nyala api tidak lurus
dan sejajar dengan dinding dapur. Susunan tube di ruang pembakaran dibuat dekat
dengan dinding atau dekat dengan penyekat (Baffle) dengan arah mendatar. Ruang
konveksi terletak di atas ruang pembakaran . Dua lapis pertama tube di ruang
konveksi yang langsung “menghadap” ke ruang pembakaran (radiant fire box) dinamakan
Shield Tubes. Burner dipasang di lantai heater sedang pancaran api diarahkan
vertikal. Sering dijumpai heater jenis ini mempunyai dinding penyekat di bagian
tengahnya (Center Wall Baffle).
Macam-macam furnace
1. Muffle Furnace
Muffle furnace adalah tungku dimana bahan subyek dan semua produk
pembakaran termasuk gas dan abu terisolasi dari bahan bakar. Setelah
pengembangan pemanas listrik temperatur tinggi dengan elemen dan elektrifikasi yang berkembang
di negara-negara maju, muffle
furnace dengan cepat berubah ke listrik. Saat ini, muflle furnace biasanya
berupa sebuah front-loading kotak-jenis oven atau kiln untuk aplikasi suhu
tinggi seperti kaca sekering, menciptakan lapisan enamel, keramik dan barang
solder dan mematri. Muffle furnace juga digunakan dalam banyak penelitian,
misalnya oleh ahli kimia untuk menentukan berapa proporsi sampel yang mudah
terbakar dan non-volatile. jenis Vecstar, sekarang bisa menghasilkan kerja suhu
sampai 1800 derajat Celcius, yang memfasilitasi aplikasi metalurgi lebih
canggih. Muffle furnace yang panjang
juga dapat digunakan untuk memanaskan benda yang dibangun di banyak prinsip
yang sama dengan jenis kiln kotak tersebut, bentuk tabung hampa panjang, lebar,
dan tipis yang digunakan dalam roll untuk menggulung proses manufaktur. Kedua
furnace yang disebutkan di atas biasanya dipanaskan sampai suhu yang diinginkan
untuk konduksi, konveksi, atau radiasi dan hambatan listrik dari elemen
pemanas. Oleh karena itu biasanya tidak ada pembakaran yang terlibat dalam kontrol
suhu sistem, yang memungkinkan untuk kontrol jauh lebih besar keseragaman suhu
dan menjamin isolasi bahan yang dipanaskan dari produk sampingan pembakaran
bahan bakar.
Sebuah muffle
furnace, digunakan untuk anil, pengerasan, dan tempering; panas yang diperolehdengan minyak, yang terkandung dalam tangki A, dan disimpan di
bawah tekanan oleh pemompaan padasuatu interval dengan gagang
kayu, sehingga bila katup B dibuka minyak yang menguap dengan lewat
melaluikumparan pemanas di pintu
masuk tungku, dan ketika dinyalakan akan membakar api gas. Kemudianmasuk
ke dalam tungku C melalui
dua luban, dan memutar di
bawah D dan di
meredam D, berdiri di slabclay tahan
api. Pintu ini ditutup oleh dua blok clay tahan
api di E. A suhu lebih dari 2000 °
F dapatdiperoleh dalam tungku dari ruang
ini, dan panas yang memang di bawah kendali yang
sempurna
2. Salt Bath
Furnace
Salt bath
furnace modern digunakan untuk sejumlah aplikasi perlakuan panas seperti:
Preheating
• Austenitizing
• Martempering
• Pengerasan netral
• High-Speed Tool Pengerasan
• Tempering Nitridasi
• karburizing
• heat treatment solution
•
Dip brazing
sistem modern menawarkan keseragaman
kecepatan ramp-up dan pemanasan tinggi dengan suhu dipertahankan untuk dalam
waktu 5 derajat di seluruh bath sehingga memberikan hasil pengolahan
yang tinggi dan seragam.sekarang ini furnace dipanaskan oleh listrik, minyak
atau gas. Dalam pengadaan Salt harus diberikan perhatian khusus pada Bath
Furnace sehingga standar keselamatan operator dan persyaratan lingkungan lokal
dipenuhi dan teknologi pengolahan limbah yang terlibat memenuhi peraturan
pemerintah dan memberikan untuk pengelolaan sampah yang komprehensif dan
biaya-efektif seperti sistem pembuangan lumpur efektif. sistem modern termasuk
tahap modular untuk mengakomodasi pra-dan pasca-perawatan yang dikombinasikan
dengan kontrol penuh Programmable yang menawarkan kemampuan dan pengolahan yang
tepat.
perlakuan panas yang diaplikasikan dalam
alat ini antara lain:
· annealing
•nitridasi
•melting
•tempering
•pengerasan
•pemateri
•galvanizing
•aluminizing
serta
perlakuan Permukaan berbagai logam & paduan
3. VACUUM
FURNACE
Vacuum furnace adalah jenis furnace yang
dapat memanaskan bahan, biasanya logam, pada temperatur sangat tinggi dan melaksanakan
proses seperti mematri, sintering dan perlakuan panas dengan konsistensi tinggi
dan kontaminasi rendah.Dalam sebuah vacuum furnace produk dalam tungku
dikelilingi oleh ruang hampa. Tidak adanya udara atau gas lainnya mencegah
perpindahan panas dengan produk melalui konveksi dan menghilangkan sumber
kontaminasi.
Beberapa manfaat dari vakum furnace
adalah:
1. Uniform dalam rentang temperatur
2000-2800 ° F (1100-1500 ° C)
2. Suhu dapat dikontrol dalam area kecil
3.kontaminasi dari karbon oksigen dan
gas-gas lain pada produk rendah
4. pendinginan produk cepat
5. Proses dapat dikendalikan komputer
untuk memastikan berulangnya fasa dalam metalurgi.
Pemanas logam untuk temperatur tinggi
biasanya menyebabkan oksidasi cepat, yang tidak diinginkan.Vakum furnace
menghilangkan oksigen dan mencegah hal ini terjadi.Gas inert,seperti
Argon,biasanya digunakan untuk mempercepat pendinginan logam sampai kembali ke
tingkat non-metalurgi (di bawah 400 ° F) setelah proses yang diinginkan dalam
tungku. Gas inert dapat ditekan untuk dua kali perlakuan atau lebih, kemudian
mengalir melalui daerah zona panas untuk mengambil panas sebelum melalui sebuah
penukar panas untuk membuang panas. Proses ini diulang sampai suhu yang
diinginkan tercapai.
Penggunaan umum dari vakum furnace adalah
untuk heat treatment baja paduan. Banyak perlakuan panas yang dapat menggunakan
vakum furnace misalnya hardening dan tempering dari baja untuk
menambah kekuatan dan ketangguhan. Pengerasan melibatkan pemanasan baja ke suhu
yang sudah ditentukan, kemudian didinginkan secara cepat.
Vacuum furnace yang ideal untuk aplikasi
mematri. Mematri merupakan proses perlakuan panas yang digunakan untuk
menggabung dua atau lebih komponen dasar logam dengan pelelehan
lapisan tipis logam pengisi dalam celah antara logam tersebut.
Aplikasi lainnya dari vakum furnace adalah
Vacuum karburasi, yang juga dikenal sebagai Tekanan Rendah karburasi atau
LPC.Dalam proses ini, gas (seperti asetilen) dimasukkan dengan tekanan parsial
ke zona panas pada suhu biasanya antara 1600F dan 1950F. Gas dimasukkan ke
dalam molekul konstituen (dalam hal ini karbon dan hidrogen). karbon tersebut
kemudian menyebar ke daerah permukaan logam. Hal ini biasanya diulang dalam
berbagai durasi input gas dan waktu difusi. Setelah benda kerja sesuai dengan
apa yang diinginkan kemudian diinduksi biasanya menggunakan minyak atau gas
bertekanan tinggi (HPGQ) berupa nitrogen atau helium kemudian diquenching
dengan cepat. Proses ini juga dikenal sebagai pengerasan khusus.
4. Fluidized Bed Furnace
Fluidized-bed
furnace adalah tungku berbentuk silinder atau persegi dan terdiri sebuah tungku
Panjang Dari Ruang dan Reaksi Ruang untuk penyediaan ledakan Udara atau
distribusi gas ke perapian. Perapian, yang dirancang untuk menyediakan distribusi
seragam ledakan di atas penampang seluruh ruang reaksi, adalah sebuah kisi
logam atau plat beton dengan sebuah klep. Perapian,Yang dirancang untuk
mengatur distribusi ledakan yang seragam di seluruh penampang ruang Reaksi
tetap permanent, sebuah kisi logam atau plat bukaan yang terbuat dari beton
atau teradang dibuat dari blok keramik berpori yang berupa butiran padat
tersuspensi oleh udara atau gas yang mengalir melalui grid dan membentuk
fluidized bed di mana interaksi antara bahan padat dan gas berlangsung. Butiran
padat tersuspensi dibuat dari udara atau gas yang mengalir membentuk grid di
dalam fluidized bed di mana Interaksi antara Bahan berlangsung dalam bentuk
padat dan gas. Produk jadi (misalnya, sinter) dibuang dari tungku melalui
sebuah pintu di bagian atas dari fluidized bed. Alat penukar panas dipasang di
zona fluidized untuk melakukan pemanasan dalam bed selama proses eksotermik
(pembakaran) atau untuk memasok panas ke fluidized bed selama proses endotermik
(pengurangan).Tungku fluidized-bed Multichamber dengan beberapa bed fluidized
sekuensial digunakan untuk proses yang melibatkan pengolahan bahan dalam
beberapa langkah pada berbagai suhu dan berbagai komposisi fasa
gas.Dibandingkan dengan furnace listrik jenis lain (misalnya, rotary kiln), di
dalam fluidized-bed furnace gas dan bahan lebih efektif berinteraksi dan lebih
seragam pada produk akhir, fluidized bed furnace juga membuat seintensive
mungkin dan otomatisasi proses berlangsung di dalamnya.
Comments
Post a Comment