Skip to main content

Trickling Filter

Pengertian
Trickling Filter adalah salah satu aplikasi pengolahan air limbah dengan memanfaatkan teknologi Biofilm. Trickling filter ini terdiri dari suatu bak dengan media fermiabel untuk pertumbuhan organisme yang tersusun oleh materi lapisan yang kasar, keras, tajam dan kedap air.

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAhcs1-yn_g1mCSYwMLtgejM4Rb-Szoz5w13y-FuAXlq4AFyxaS6caDzmYTdQnd-VetWstRt_pYnsMikax7yV50yw7TZka8XlVyHj0Tm1fB0xkJgB53ZvjnklY9cVpC6s5GQOPGymxsik/s400/akhirnya.png


Kegunaan Trickling Filter
Kegunaannya adalah untuk mengolah air limbah dengan dengan mekanisme air yang jatuh mengalir perlahan-lahan melalui melalui lapisan batu untuk kemudian tersaring.












Bagian- Bagian Trickling Filter


                https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgneOFBuffrKkYIHu2df2Cz_LZkoP0rip5dM6geVbCIw58gyGk6LVcYTZYHRmCrVcPXtJPXMebIvKH2ut8bnlaOtguur5JEnwhIqFvkJ84t9P9xSpGGP0JcQ7YkE2b6bejIWI0-mnnLsM/s320/loadBinary.aspx.gif




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6toPJmjtCGtJ4n3r2FmAfU7nZsQNiMvJ5CSZT7B-RDD7W7noWLCth_rJjqsspD4ZNo_I0pBbPM3nN7hz-k2Lsw0eY3miZzTfkZGqgczzpq8n-dxfpPyj6w795GbgTZR3fOQMO23QKyIU/s320/img2-25.gif





Operasi Trickling Filter
Penghapusan polutan dari aliran limbah yang melibatkan kedua absorpsi dan adsorpsi senyawa organik oleh lapisan biofilm mikroba. Media filter biasanya dipilih untuk menyediakan luas permukaan yang sangat tinggi untuk volume, bahan Khas sering berpori dan memiliki luas permukaan internal yang cukup besar di samping permukaan eksternal medium. Bagian dari air limbah yang melalui media memoles terlarut udara, oksigen yang lapisan lendir diperlukan untuk oksidasi biokimia senyawa organik dan melepaskan gas karbon dioksida, air dan produk akhir teroksidasi. Sebagai mengental lapisan biofilm, akhirnya sloughs off ke effluen diperlakukan dan selanjutnya merupakan bagian dari lumpur sekunder. Biasanya, trickling filter diikuti dengan sebuah tangki clarifier atau sedimentasi untuk pemisahan dan penghapusan peluruhan tersebut. Filter lainnya memanfaatkan media lebih tinggi kepadatan seperti pasir, busa dan gambut tidak menghasilkan lumpur yang harus dibuang, tetapi membutuhkan paksa blower udara dan lingkungan anaerobik tertutup.
Perlakuan air limbah atau limbah lainnya dengan tipe trickling filter adalah salah satu teknologi pengolahan tertua dan paling baik ditandai
.
Jenis Trickling Filter
Tiga jenis dasar Trickling Filter filter digunakan untuk:
   -Pengolahan limbah perumahan atau pedesaan kecil individu
   -Terpusat sistem yang besar untuk pengobatan limbah kota
  -Sistem diterapkan pada pengolahan air limbah industri
Perlakuan air limbah atau limbah lainnya dengan tipe Trickling Filter adalah salah satu teknologi pengolahan tertua dan paling baik ditandai.

Bidang Resapan Sistem Septik
Ini adalah bentuk paling sederhana dari sistem pembuangan limbah cair, biasanya menggunakan pipa dikuburkan di pasir longgar atau kerikil untuk mengusir keluar cairan dari tangki septik. Pemurnian cair dilakukan oleh biofilm yang secara alami membentuk sebagai pelapis di atas pasir dan kerikil di bidang penyerapan dan memakan nutrisi yang terlarut dalam aliran limbah.

Karena sistem yang benar-benar dikuburkan dan umumnya terisolasi dari lingkungan permukaan, proses pemecahan limbah lambat dan membutuhkan area permukaan yang relatif besar untuk menyerap dan mengolah limbah cair. Jika limbah cair terlalu banyak memasuki lapangan terlalu cepat, limbah dapat lulus dari biofilm sebelum dikonsumsi limbah dapat terjadi, menyebabkan pencemaran air tanah.

Dalam rangka untuk memperpanjang umur lapangan leaching, salah satu metode konstruksi untuk membangun dua bidang perpipaan sisi ke sisi, dan menggunakan aliran katup berputar untuk limbah langsung ke satu bidang sekaligus, berpindah antar bidang setiap tahun atau dua. Hal ini memungkinkan masa istirahat untuk membiarkan mikroorganisme punya waktu untuk memecah limbah dibangun di ranjang kerikil.

Di daerah di mana tanah tidak cukup serap (gagal uji perkolasi) pemilik rumah mungkin diperlukan untuk membangun suatu sistem gundukan yang merupakan limbah pembuangan khusus tidur direkayasa pasir dan kerikil mounded pada permukaan tanah dengan penyerapan cairan miskin.


Komponen Sistem Trickling Filter
Tiga komponen utama Trickling Filter yaitu :
  • DistributorAir limbah didistribusikan pada bagian atas lengan distributor yang dapat berputar
  • Pengolahan (Pada Media Trickling Filter)Pengolahan Trickling Filter terdiri dari suatu bak atau bejana dengan media permiable untuk   pertumbuhan bakteri.
  • PengumpulFilter juga di lengkapi dengan Underdrain untuk mengumpulkan Biofilm yang mati,kemudian diendapkan dalam bak sedimentasi. Bagian cairan yang keluar biasanya dikembalikan lagi ke Trickling Filter sebagai iar pengencer dari air baku yang diolah.


Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Efisiensi Trickling Filter
Persyaratan Abiotis
a. Jenis Media
Bahan untuk media Trickling Filter harus kuat, keras dan tahan tekanan, tahan lama, tidak mudah berubah dan mempunyai luas permukaan per nit volume yang tinggi. Bahan-bahan yang biasa digunakan adalah batu kali, krikil, antrasit, batu bara, dan sebagainya. Akhir-akhir ini telah digunakan media plastik yang dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan panas yang tinggi

b. Diameter Media
Diameter media Trickling Filter biasanya antara 2,5-7,5 cm. Sebaiknya dihindari penggunaan media dengan diameter terlalu kecil karena akan memperbesar kemungkinan penyumbatan. Makin luas permukaan media maka semakin banyak pula mikroorganisme yang hidup di atasnya.

c. Ketebalan Susunan media
Ketebalan meda Trickling Filter minimum 1 meter dan maksimum 3-4 meter. Makin tinggi ketebalan media maka maka makin besar pula total luas permukaan yang ditumbuhi mikroorganisme sehingga makin banyak pula mikroorganisme yang tumbuh menempel diatasnya.
d. Lama Waktu Tinggal Trickling Filter
Diperlukan lama waktu tinggal yang disebut waktu pengkondisian atau pendewasaan agar mikroorganisme yang tumbuh diatasa permukaan media telah tumbuh cukup memadai untuk terselenggaranya proses yang diharapkan. Masa pendewaas biasa berkisar 2-6 minggu. Lama waktu tinggal ni dimaksudkan agar mikroorganisme dapat menguraikan bahan-bahan organik dan tumbuh dipermukaan media Trickling Filter membentuk lapisan Biofilm atau lapisan berlendir.

d. PH
Pertumbuhan mikroorganisme khususnya bakteri dipngaruhi oleh nilai PH. Agar pertumbuhan baik diusahakan agar PH mendekati keadaan netral. Nilai PH antara 4-9,5 dengan nilai PH yang optimum 6,5-7,5 merupakan lingkungan yang sesuai.

e. Suhu
Suhu yang baik untuk Mikroorganisme adalah 25-37 Derajat Celcius. Selain itu suhu juga mempengaruhi kecepatan reaksi dari suatu proses biologis. Bahkan efisiensi dari Trickling Filter sangat dipengaruhi oleh suhu.

f. Aerasi
Agar Aerasi berlangsung dengan baik media Trickling Filter harus disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan masuknya udara kedalam sistem Trickling Filter tersebut. Ketersediaan udara, dalam hal ini adalah Oksigen sangat berpengaruh terhadap proses penguraian oleh mikroorganisme.

Persyaratan Biotis

Persyaratan biotis yang diperlukan dalam penggunaan trickling filter adalah jenis, jumlah, dan kemampuan mikroorganisme dalam trickling filter serta asosiasi kehidupan didalamnya. 

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Pati dan Selulosa

Pada dasarnya, pati dan selulosa adalah dua jenis karbohidrat yang umum ditemukan dalam dunia biologi. Walaupun keduanya terdiri dari rantai glukosa, ada beberapa perbedaan yang signifikan antara pati dan selulosa. Mari kita bahas perbedaan antara keduanya. PATI                                           Pati, suatu polisakarida simpanan pada tumbuhan, adalah suatu polimer yang secara keseluruhan terdiri atas monomer-monomer glukosa. Sebagian besar monomer-monomer ini dihubungkan dengan ikatan 1-4 (C no.1 dengan C no. 4) seperti unit glukosa dalam maltosa. Sudut ikatan in i membuat polimer tersebut berbentuk heliks. Bentuk pati yang paling sederhana adalah amilosa, yang rantainya tidak bercabang. Amilopektin, suatu bentuk pati yang lebih kompleks, adalah polimer bercabang dengan ikatan 1-6 pada titik percabangan tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau butiran di dalam struktur seluler yang disebut plastid, termasuk kloroplas. Dengan cara mensintesis pati, tumbuhan dapat me

Proses Sentrifugasi (Pemutaran) pada Produksi Gula dari Tebu dan Raw Sugar

Proses Sentrifugasi Stasiun pemutaran (Sentrifugasi) adalah stasiun lanjutan dari stasiun kristalisasi. Setelah masakan dingin proses selanjutnya adalah pemisahan, proses pemisahan ini dilakukan dengan gaya sentrifugal. Sentrifugal merupakan mesin pemutar yang digunakan untuk memisahkan kristal gula dari larutannya. Proses pemutaran bertujuan untuk memisahkan antara kristal gula dengan larutan yang melapisinya. Dalam pemisahan ini dapat menghasilkan diantaranya gula, larutan (klare atau stroop) dan tetes. Proses sentrifugasi (pemutaran) LGF A adalah proses pemisahan kristal gula A dan molasses A,  alat yang digunakan adalah sentrifugal LGF yang mempunyai kecepatan putar sekitar 2000 rpm,  sehingga dapat memisahkan gula A dan  A-molasses dengan gaya sentrifugal tersebut. LGF B digunakan untuk memisahkan hasil kristalisasi pada Pan B yang menghasilkan B-magma yang digunakan untuk bibit pada Pan A dan B-molases.  Proses pemutaran (sentrifugasi) pada akhir produksi, memisahk

Minyak goreng apa yang mempunyai titik beku terendah?

Minyak goreng yang mempunyai titik beku rendah bisa ditentukan dengan 2 hal yaitu Minyak goreng yang mempunyai Iodine Value (IV) tinggi dan Cloud Point (CP) rendah sehingga membeku pada suhu yang cukup rendah.  Untuk mendapatkan minyak dengan Iodine value tinggi dan Cloud point rendah diperlukan tahapan proses fraksinasi berkali-kali atau biasa disebut tahapan penyaringan yang dalam beberapa minyak goreng dengan kualitas bagus dilakukan dua kali penyaringan. Dua kali penyaringan ini dalam prosesnya yaitu: Tahapan penyaringan pertama dari minyak kelapa sawit yang dimurnikan menjadi minyak  crude palm oil (CPO), kemudian dilanjutkan tahapan penyaringan kedua yaitu proses refinery, pada proses refinery tahapan prosesnya yaitu:  1. Degumming yang berfungsi menghilangkan gum dari minyak CPO,  2. Bleaching, kandungan karoten yang tinggi dalam minyak sawit menyebabkan warna minyak sawit mentah (CPO) berwarna kemerahan, sehingga perlu dikurangi kadar karotennya sehingga minyak