Kenanga (Canangium odoratum) adalah
tumbuhan berbatang besar sampai diameter 0,1-0,7 meter dengan usia puluhan
tahun. Tumbuhan kenangan mempunyai batang yang getas (mudah patah) pada waktu
mudanya. Tinggi pohon ini dapat mencapai 5-20 meter. Bunga kenanga akan muncul
pada batang pohon atau ranting bagian atas pohon dengan susunan bunga yang
spesifik. Sebuah bunga kenanga terdiri dari 6 lembar daun dengan mahkota
berwarna kuning serta dilengkapi 3 lembar daun berwarna hijau. Susunan bunga
tersebut majemuk dengan garpu-garpu. Bunga kenanga beraroma harum dan khas. Di
pedesaan, kenanga sering dipelihara untuk dipetik bunganya. Tumbuhan liar yang
kini mulai jarang ini mudah tumbuh di daerah dataran rendah mulai ketinggian
25-1000 meter di atas permukaan laut.
Kenanga mengandung beberapa senyawa
diantaranya: Benzyl benzoate, cadinine, cincol, eugenol, geraniol, isofrafole,
safrole, limonene, linalool ester, methyl salicyte, dan lain-lain.
Nama lokal dari kenanga: Kenanga
(Indonesia), Kenanga, Wangsa (Jawa); Kananga (Sunda); Sandat Kananga, Sadat
Wangsa (Bali); Selanga (Aceh); Sandat (Sasak); Ngana-Ngana (Nias); Lalangiran,
Amok, Wungurer, Pum-Pum, Luit (Minahasa).
Tanaman kenanga tidak memerlukan
persyaratan khusus, maka cocok juga ditanam, pada lahan kritis sebagai
penunjang penghijauan, yang dapat diharapkan kelestarian hidupnya dalam jangka
panjang, karena produksi bunganya akan memberikan hasil yang kontinyu sepanjang
tahun. Adapun persyaratan tumbuh tanaman kenanga adalah :
•
Tanaman kenanga dapat tumbuh dari pesisir sampai pegunungan (0-1000
meter dari permukaan laut).
•
Curah hujan yang dikehendaki antara 1.000- 2.000 mm/tahun.
•
Jenis tanah yang cocok adalah lotosol mediteran, tanah aluvial, tanah
regusol dan tanah pasir khususnya
tipe Litoral.
Tanaman kenanga yang hidup subur dan normal biasanya pada
umur 5-6 tahun sudah mulai berproduksi.
Musim bunga dalam setahun sebanyak empat
kali yaitu satu musim tiga bulan. Sedangkan pemetikan bunga setiap tiga bulan pada
bulan kelima, bulan pertama dan kedua
bunga belum siap dipetik karena baru pembentukan vegetatif dan bunga.
Menurut Suratman (1992). Umumnya tanaman kenanga sudah mulai berbunga
pada umur 6-8 tahun, pemetikan sudah dapat dilakukan apabila bunganya sudah
berwarna hijau kekuningan. Cara pemetikan bunga adalah dengan memakai galah
bambu yang pada ujungnya dipasang pisau kecil berbentuk arit, untuk dapat
melepaskan bunga dengan cara dipotong dan jatuh kebawah kemudian dikumpulkan.
Pemungutan bunga biasanya dengan interval 7-10 hari, produksi bunga menurut
umur tanaman sebagai berikut : umur 5 –10 tahun 3-5 kg/ pohon / musim, umur
11-25 tahun 5-50 kg / pohon / musim,
umur 25 tahun keatas 50-100 kg /pohon / musim.
Perbedaan waktu panen mempengaruhi jumlah
dan kualitas minyak yang dihasilkan. Umumnya panen pada musim kering akan
menghasilkan minyak dengan kualitas yang lebih tinggi, selain itu harus
diperhatikan pula bahwa pemanenan sebaiknya jangan dilakukan pada siang hari
karena kadar minyak dalam bunga lebih kecil dari pada malam hari. Tetapi pada malam hari tidak mungkin
dilakukan, maka waktu panen yang paling baik adalah pagi hari sebelum jam
09.00.
Menurut Guenther dalam Ketaren (1987). Kandungan ester lebih tinggi pada
sore hari dan pada malam hari kandungan
ester tersebut akan menurun. Apabila cuaca panas, banyak angin maka produksi
minyak tersebut juga menurun. Tanaman penghasil minyak atsiri sebaiknya dipanen
pada malam hari dan harus segera disuling, untuk menghindarkan kehilangan
minyak yang lebih besar.
Kenanga
(Cananga odorata) merupakan salah satu sumber minyak atsiri utama dunia. Untuk
minyak kenanga, sifat kimia yang sangat mempengaruhi mutu dan selalu
dipertimbangkan oleh para konsumen adalah bilangan ester dan bilangan
penyabunan yang tinggi. Bunga yang masih hijau dan yang sudah kuning, dari segi
rendemen tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata, namun dari segi bilangan
ester dan bilangan penyabunan, bunga yang kuning mempunyai nilai yang lebih
tinggi, sehingga untuk mendapatkan minyak kenanga dengan mutu yang tinggi
supaya dihindari penggunaan bunga yang masih hijau dan sesedikit mungkin bunga
yang masih hijau kekuningan yang tercampur (Anononim3 ,1998).
Sama
halnya dengan minyak atsiri lainnya, rendemen dan mutu minyak kenanga selain
dipengaruhi oleh cara penyulingan, juga dipengaruhi oleh lingkungan tumbuh
tanaman, waktu petik bunga, kematangan bunga, penanganan bunga sebelum
penyulingan dan lain-lain. Bunga yang dipetik pagi hari kandungan dan mutu
minyaknya lebih tinggi dibanding yang dipetik siang hari. Begitu pula halnya
bunga yang dipetik pada musim kemarau baik mutu maupun kadar minyaknya lebih
tinggi dibanding bunga yang dipanen pada musim hujan (Anononim3 ,1998 dan
Genzor, 1978).
Perkembangan
minyak atsiri di Indonesia berjalan agak lambat, hal ini disebabkan adanya
beberapa faktor yang menjadi masalah yang sangat erat kaitannya satu sama lain.
Rendahnya produksi tanaman, sifat usahatani, mutu minyak yang beragam,
penyediaan produk yang tidak bermutu, fluktuasi harga, pemasaran, persaingan
sesama negara produsen dan adanya produk sintetis. Fluktuasi harga minyak
atsiri yang cukup besar menjadi masalah yang sulit dikendalikan. Umumnya petani
menggarap lahan yang sempit dan terbatas, sehingga fluktuasinya sangat
berpengaruh terhadap ketersediaan produk. Petani akan malas mengusahakan produk
tersebut dan mengalihkan ke usahatani dengan menanam tanaman lain yang harganya
lebih menjanjikan (Hobir dan Rusli, 2002).
Pengambilan
minyak kenanga dilakukan dengan proses penyulingan air yaitu bahan akan
dikontakkan secara langsung dengan air mendidih. Langkah awal yaitu dengan cara
memasukkan bunga kenanga ke dalam ketel penyuling yang telah barisi air kemudian
dipanaskan. Bunga yang digunakan adalah bunga yang telah matang sempurna (warna
kuning tua) dan tidak dirajang. Setelah itu uap yang keluar dari ketel
dialirkan dengan pipa yang dihubungkan dengan kondensor. Setelah campuran uap
air dan uap minyak sampai di kondensor ,uap berubah fase menjadi cair karena
adanya pertukaran kalor pada pipa pendingin. Setelah itu keluar campuran minyak
dan air dalam separator pemisah, alat tersebut memisahkan campuran berdasarkan
berat jenisnya. Karena berat jenis minyak kenanga lebih ringan (0,904-0,928)
daripada air, minyak kenanga berada diatas. Kemudian campuran minyak dan air
yang ada dalam pemisah di ambil melalui kran bagian bawah. Penyulingan biasanya
berlangsung selama 24 jam, sehingga kenanga yang dihasilkan mempunyai bau khas
kenanga dan harganya relative mahal. Rendemen minyak bunga kenanga 0,5% - 1%.
Untuk
memperoleh minyak dengan mutu yang baik dan rendemen yang lebih tinggi, perlu
diperhatikan faktor-faktor berikut:
1. Hanya bunga yang telah matang sempurna yang
dipanen, dan panen dilakukan pada pagi hari.
2. Selama panen dan pengangkutan bunga,
dijaga jangan sampai bunga menjadi rusak. Kerusakan bunga dapat merangsah
proses pembusukan dan ini akan mencemari bau minyak yang dihasilkan.
3. Setelah panen bunga segera disuling.
4. Sebelum bunga dimasukkan dalam ketel,
sebaiknya air dipanaskan terlebih dahulu, sehingga kontak antara bunga dengan
air dapat dipersingkat.
5. Proses kondensasi harus efisien.
6. Pada saat tertentu, kondenser dan
peralatan lainnya perlu dibersihkan.
Khususnya
di Indonesia, minyak kenanga dihasilkan dari penyulingan bunga tanaman Cananga odaratum Baill. Minyak kenanga
Indonesia digolongkan dalam satu jenis mutu dengan nama “Java cananga oil”.
Table 1. standar mutu minyak
kenanga Indonesia
Karakteristik Syarat
Warna kuning
muda sampai kuning tua
Bau segar,
khas minyak kenanga
Bobot jenis (25oC) 0,904
– 0,928
Indeks bias (20oC) 1,495
– 1,505
Putaran
optik (-15o)
– (-30o)
Sisa
penyulingan uap (% bobot) 5%
Bilangan
ester 15
– 35
Zat-zat
asing negative
Alcohol
tambahan ----
Lemak ----
Minyak pelican ----
Minyak
kenanga mempunyai bau yang segar dan bau khas bunga kenanga yang biasa dipakai
sebagai bahan pewangi sabun. Minyak kenanga selain dipakai sebagai bahan pewangi
sabun juga digaunakan sebagai bahan kosmetik dan bisa juga sebagai repelen
(penolak nyamuk). Menurut jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Jakarta
ekstrak bunga kenanga bisa digunakan sebagai repelen Aedes aegyti. Repelen nyamuk ini dapat diambil dari suatu tanaman
yang memiliki kandungan minyak atsiri. Minyak atsiri dihasilkan oleh kelenjar
khusus dari tanaman yang mempunyai bau yang khas dan khasiat yang tinggi
sehingga dapat bersifat sebagai repelen nyamuk.
Comments
Post a Comment