Skip to main content

Pemungutan Pektin dari Kulit Pisang Kepok



Senyawa pektin adalah gugus kompleks koloid dari karbohidrat atau polisakarida dalam tanaman yang terdiri dari gugus poligalakturonat (polimer dari asam D-galakturonat yang dihubungkan oleh ikatan β-1,4 glikosidik) sebagian gugus karboksil pada polimer pektin mengalami esterifikasi dengan metal (metilasi) menjadi gugus metoksil. Senyawa ini disebut asam pektinat atau pektin.


Langkah pemungutan pektin dari pisang kepok

langkah pertama yang dilakukan adalah preparasi bahan, 
preparasi bahan meliputi mengeringkan kulit pisang kapok dengan oven. Setelah dioven, kulit pisang yang kering dihaluskan hingga berbentuk serbuk, penghalusan bertujuan untuk memperbesar luas permukaan kulit pisang  sehingga proses ekstraksi lebih maksimal. 

 langkah kedua adalah ekstraksi pektin dari kulit pisang kepok dengan cara menambahkan serbuk kulit pisang dengan pelarut yaitu HCl 0,1 N sebanyak 100 mL, campuran diekstraksi pada suhu 70 oC selama 40 menit. Setelah diekstraksi campuran disaring menggunakan corong buchner  dan mendapatkan filtrat sebanyak 56 mL berwarna coklat pekat. 

langkah ketiga adalah filtrat ditambahkan etanol 96% sebanyak 56 mL. Penambahan etanol berfungsi agar filtrat membentuk endapan atau gel. Setelah diaduk menggunakan magnetic stirrer maka terbentuk endapan, dan endapan yang didapat disaring menggunakan corong Buchner dan didapatkan pektin basah 1,3 gram,

langkah keempat, pektin basah dipanaskan menggunakan oven sampai berat konstan, dan didapat pektin kering sebanyak 0,23 gram.


Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Pati dan Selulosa

Pada dasarnya, pati dan selulosa adalah dua jenis karbohidrat yang umum ditemukan dalam dunia biologi. Walaupun keduanya terdiri dari rantai glukosa, ada beberapa perbedaan yang signifikan antara pati dan selulosa. Mari kita bahas perbedaan antara keduanya. PATI                                           Pati, suatu polisakarida simpanan pada tumbuhan, adalah suatu polimer yang secara keseluruhan terdiri atas monomer-monomer glukosa. Sebagian besar monomer-monomer ini dihubungkan dengan ikatan 1-4 (C no.1 dengan C no. 4) seperti unit glukosa dalam maltosa. Sudut ikatan in i membuat polimer tersebut berbentuk heliks. Bentuk pati yang paling sederhana adalah amilosa, yang rantainya tidak bercabang. Amilopektin, suatu bentuk pati yang lebih kompleks, adalah polimer bercabang dengan ikatan 1-6 pada titik percabangan tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau butiran di dalam stru...

Proses Pembuatan Margarin: Panduan Lengkap untuk Menghasilkan Margarin Berkualitas Tinggi

Apa yang ada dipikiran anda ketika mendengar kata margarin? Bahan Makanan, margarin dalam kegiatan sehari-hari digunakan sebagai bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki tekstur dan menambah cita rasa makanan. Margarin dapat diaplikasikan pada pemanggangan roti, pembuatan kue kering, biskuit, pound cakes dan pastry. Awal mula, margarin ditemukan oleh seorang kimiawi Perancis yang bernama Hyppolyte Mege Mourics pada tahun 1869 pada pemerintahan kaisar Napoleon III. Margarin mengalami banyak perkembangan pada akhir abad ke-19, margarin dibuat dari lemak sapi  atau babi dimana ditambahkan lemak kacang tanah untuk mempercepat ”melting point” pada saat percampuran. Pada awal tahun 1900, margarin dibuat dari 100% minyak nabati yang biasanya diperoleh dari minyak kelapa, minyak sawit, dll. Pada tahun 1930, pembuatan margarin dilakukan dengan proses hidrogenasi.                                  ...

Ternyata Asam sulfat Bisa Jadi Produk Food Grade Ketika Direaksikan dengan Batuan Fosfat

 Asam sulfat, atau sering disebut dengan sulfuric acid, merupakan salah satu senyawa kimia yang memiliki banyak manfaat. Biasanya, asam sulfat digunakan dalam industri kimia, seperti pembuatan pupuk, baterai, dan deterjen. Namun, tahukah Anda bahwa asam sulfat juga bisa digunakan sebagai bahan dasar untuk memproduksi asam fosfat food grade? Asam fosfat, atau fosforik acid, merupakan zat kimia yang sering digunakan dalam industri makanan dan minuman. Biasanya, asam fosfat digunakan sebagai bahan pengasam atau penstabil dalam produk makanan dan minuman, seperti minuman ringan, saus, dan produk olahan daging. Proses konversi asam sulfat menjadi asam fosfat food grade dapat dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahap pertama adalah melarutkan asam sulfat dalam air untuk membentuk asam sulfat encer. Kemudian, asam sulfat encer tersebut direaksikan dengan fosfat alami, seperti fosfat batu atau fosfat alam lainnya. Reaksi antara asam sulfat dan fosfat ini menghasilkan asam fosfat, serta men...