Bulu ayam adalah prospek yang cerah untuk bahan baku pembuatan plastik,karena
murah dan melimpah. Setiap satu ekor ayam dibului dapat memberikan beberapa ons
bulu. Setiap tahunnya, ada lebih dari 1,5 miliar kilogram limbah bulu ayam. Bulu ini dapat diproses menjadi makanan hewan kualitas
rendah, namun hanya menambah sedikit nilai bagi bulu ini dan dapat juga
menyebabkan penyakit pada hewan. Terlalu sering, mereka menjadi masalah polusi
lingkungan sebagai sampah, baik dibuang, dibakar atau disimpan di TPS.
Bulu ayam dibuat terutama
dari keratin, sebuah protein keras yang juga ada di rambut, kuku, tanduk dan
wool yang dapat mempertahankan kekuatan dan ketegaran plastik. Sifat mekanis
lapisan film bulu mengalahkan produk lain yang berbasis biologi, seperti pati
termodifikasi atau protein nabati.
Untuk mengembangkan termoplastik baru yang tahan air, bulu
ayam diproses dengan kimiawi, termasuk metil akrilat, sebuah cairan tanpa warna
yang ditemukan dalam pemoles kuku yang mengalami polimerisasi – yaitu proses
yang dipakai dalam menghasilkan plastik dimana molekul-molekul di saling
hubungkan menjadi satu rantai besar. Proses ini menghasilkan lapisan film yang
disebut sebagai plastik
bulu-g-poli(metil akrilat). Ia memiliki sifat mengagumkan sebagai termoplastik,
lebih kuat dan lebih tahan pada perobekan daripada plastik yang dibuat dari
protein kedelai atau pati, dan merupakan plastik bulu ayam pertama yang tahan
air.
Comments
Post a Comment