Skip to main content

Mixing



 
Pencampuran (mixing) adalah peristiwa menyebarnya bahan-bahan secara acak, dimana bahan satu menyebar ke bahan yang lain dan sebaliknya, sedang bahan-bahan tersebut sebelumnya terpisah dalam dua fase atau lebih. 
Pencampuran adalah operasi yang sangat penting bahkan dikatakan fundamental, hampir dalam setiap proses kimia. 

Prinsip percobaan pencampuran adalah berdasarkan pada peningkatan pengacakan dan distribusi dua atau lebih komponen yang mempunyai sifat yang berbeda.
 Derajat pencampuran dapat dikarakterisasi dari waktu yang dibutuhkan, keadaan produk atau bahkan jumlah energi yang dibutuhkan untuk melakukan pencampuran. 
Derajat keseragaman pencampuran diukur dari sampel yang diambil selama pencampuran, jika komponen yang dicampur telah terdistribusi melalui komponen lain secara random, maka dikatakan pencampuran telah berlangsung dengan baik. 
Proses pencampuran juga akan menghasilkan homogenitas dua fase dengan sempurna. 
Proses homogenitas diperoleh saat nilai viskositas didapat dengan nilai yang sama atau beda tidak terlalu jauh. 

Variabel-variabel yang mempengaruhi proses pencampuran adalah komposisi bahan, reaktor yang digunakan, kecepatan pengadukan, waktu pengadukan, densitas dan viskositas bahan. Semakin lama pengadukan, maka campuran akan semakin homogen.
 Homogenitas campuran berpengaruh pada viskositas dan densitas campuran. Besar kecilnya viskositas tergantung pada densitas.

Pemilihan pengaduk yang tepat menjadi salah satu faktor penting dalam menghasilkan proses dan pencampuran yang efektif. 
Pengaduk jenis baling-baling (propeller) dengan aliran aksial dan 
pengaduk jenis turbin dengan aliran radial 
menjadi pilihan yang lazim dalam pengadukan dan pencampuran. 

Adapun jenis-jenis pengaduk yang biasa digunakan secara umum yaitu 
pengaduk baling-baling(propeller), 
pengaduk turbin (turbine),
 pengaduk dayung (paddle) dan 
pengaduk helical ribbon.


Dalam pengadukan dapat terjadi vortex, vortex merupakan aliran melingkar disekitar pengaduk yang disebabkan oleh pengadukan pada kecepatan tinggi. 

Vortex tidak diinginkan karena beberapa alasan yaitu: 
kualitas pencampuran turun, 
udara dapat masuk dengan mudahnya kedalam fluida karena tinggi fluida dipusat tangki jatuh hingga mencapai bagian atas pengaduk, dan 
mengakibatkan naiknya permukaaan fluida pad tepi tangki secara signifikan sehingga fluida tumpah. 

Vortex dapat diatasi dengan mengurangi kecepatan pengadukan, menambah jumlah pengaduk dan memasang baffle.
 



b2994168e6a9caff87e430a630069f9213b20dce7e9cabc66b
 

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Pati dan Selulosa

Pada dasarnya, pati dan selulosa adalah dua jenis karbohidrat yang umum ditemukan dalam dunia biologi. Walaupun keduanya terdiri dari rantai glukosa, ada beberapa perbedaan yang signifikan antara pati dan selulosa. Mari kita bahas perbedaan antara keduanya. PATI                                           Pati, suatu polisakarida simpanan pada tumbuhan, adalah suatu polimer yang secara keseluruhan terdiri atas monomer-monomer glukosa. Sebagian besar monomer-monomer ini dihubungkan dengan ikatan 1-4 (C no.1 dengan C no. 4) seperti unit glukosa dalam maltosa. Sudut ikatan in i membuat polimer tersebut berbentuk heliks. Bentuk pati yang paling sederhana adalah amilosa, yang rantainya tidak bercabang. Amilopektin, suatu bentuk pati yang lebih kompleks, adalah polimer bercabang dengan ikatan 1-6 pada titik percabangan tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau butiran di dalam stru...

Proses Pembuatan Margarin: Panduan Lengkap untuk Menghasilkan Margarin Berkualitas Tinggi

Apa yang ada dipikiran anda ketika mendengar kata margarin? Bahan Makanan, margarin dalam kegiatan sehari-hari digunakan sebagai bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki tekstur dan menambah cita rasa makanan. Margarin dapat diaplikasikan pada pemanggangan roti, pembuatan kue kering, biskuit, pound cakes dan pastry. Awal mula, margarin ditemukan oleh seorang kimiawi Perancis yang bernama Hyppolyte Mege Mourics pada tahun 1869 pada pemerintahan kaisar Napoleon III. Margarin mengalami banyak perkembangan pada akhir abad ke-19, margarin dibuat dari lemak sapi  atau babi dimana ditambahkan lemak kacang tanah untuk mempercepat ”melting point” pada saat percampuran. Pada awal tahun 1900, margarin dibuat dari 100% minyak nabati yang biasanya diperoleh dari minyak kelapa, minyak sawit, dll. Pada tahun 1930, pembuatan margarin dilakukan dengan proses hidrogenasi.                                  ...

Proses Evaporasi (Penguapan) pada Produksi Gula dari Tebu dan Raw Sugar

Proses Evaporasi (Penguapan) Tujuan dari penguapan adalah untuk menguapkan sejumlah air yang terkandung dalam nira encer dengan cara dipanaskan dan pada keadaan vakum sehingga di dapat 65% brix. Nira yang masuk badan evaporator telah dipanaskan dahulu pada juice heater II dengan suhu berkisar 105-110°C. Sehingga kerja dari badan penguapan untuk menguapkan air tidak terlalu berat. Proses penguapan di PT. IGN menggunakan quadruple evaporator. Penggunaan quadruple evaporator dipertimbangkan untuk menghemat penggunaan uap. Proses penguapan pada evaporator adalah nira dari juice heater II dialirkan ke badan evaporator I. Evaporator I bekerja pada suhu maksimal 110-120°C dengan tekanan 0,5 kg/cm², akan tetapi tekanan ini dapat berubah-ubah tergantung dari uap panas yang digunakan yang berasal dari uap bekas. Jika uap bekas yang ada rendah atau kurang mencukupi maka dapat ditambahkan dari uap baru dari ketel tekanan rendah. Pada badan evaporator II, bahan panas yang digunakan berasal d...