Skip to main content

Pembuatan nata de coco dengan acetobacter xylinum


Sebelum membuat nata coco yuk kita cari tahu dulu apa itu nata de coco? atau mungkin kamu ingin tahu gimana sih prosesnya Pembuatan nata de coco dengan acetobacter xylinum sampai jadi nata de coco yang enak dimakan.


Nata de coco adalah hidangan penutup yang terlihat seperti jeli berwarna putih hingga bening dan bertekstur kenyal. Makanan ini dihasilkan dari fermentasi air kelapa dan mulanya dibuat di Filipina. Nata de coco dalam bahasa Spanyol berarti krim kelapa. Krim yang dimaksudkan adalah santan kelapa. Penamaan  nata de coco dalam bahasa Spanyol karena Filipina pernah menjadi koloni Spanyol.

Gimana sih proses pembuatan nata de coco? Untuk membuat nata de coco ini diperlukan air kelapa dan bakteri acetobacter xylinum.
Bakteri Acetobacter xylinum adalah bakteri yang dapat membentuk krim pada proses fermentasi pada air kelapa. Bibit ditumbuhkan dalam air kelapa yang sudah mengandung atau diperkaya karbon nitrogen melalui proses yang terkontrol. Bakteri ini membentuk gel pada permukaan larutan yang mengandung gula. Peembentukan nata de coco terjadi karena pengambilan glukosa dari bahan atau larutan gula dalam air kelapa oleh bakteri, lalu glukosa tersebut bergabung dengan asam lemak membentuk perkusor (penciri nata) pada membrane sel. Perkusor ini dikeluarkan dalam bentuk ekskresi dan bersama enzim mempolimerisasi glukosa menjadi selulosa diluar sel.
Pada proses ini fermentasi ini Acetobacter xylinum mengubah glukosa pada medium menjadi selulosa. Bakteri ini mengubah 19% gula menjadi selulosa. Selulosa yang terbentuk dalam media berupa benang-benang yang bersama-sama polisakarida membentuk jalinan yang terus menerus menjadi lapisan nata.
Gimana sudah tahu kan proses Pembuatan nata de coco dengan acetobacter xylinum dari air kelapa sampai menjadi nata de coco.
Penting juga untuk diperhatikan juga ya: Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan Acetobacter xylinum  adalah nutrisi, sumber karbon, nitrogen, tingkat keasaman media, temperature, oksigen. Senyawa karbon dalam fermentasi nata berasal dari monosakarida dan disakarida. Sumber terbanyak adalah berasal dari gula. Sumber katrbon ini yang paling banyak dari bahan organic seperti ZA, Urea. Walaupun bakteri ini dapat tumbuh pada pH 3,5-7,5 namun akan tumbuh optimal pada pH 4,3. Bakteri ini sangat memerlukan oksigen sehingga dalam fermentasi tidak perlu ditutup namun, hanya ditutp untuk mencgah kotoran masuk kedalam media yang dapat mengakibatkan kontaminasi. Proses pembentukan gel ini berlangsung selama 7-10 hari. Pada hari ke-10 nata sudah dapat dipanen. Selama inkubasi media tidak boleh digoyang karena dapat menyebabkan bakteri tidak berkembang biak bahkan mati. Pada komposisi air kelapa dalam pembuatan nata harus memenuhi standar kualitas tertentu agar nata yang dihasilkan dapat maksimal. Air kelapa yang baik adalah air kelapa yang optimal, tidak terlalu tua atau muda. Dalam air kelapa yang terlalu trua mengandung minyak yang menghambat pertumbuhan bibit nata. Bakteri nata merupakan bakteri liofibik, yaitu tidak suka minyak berlebih. Sebaliknya air kelapa muda belum mengandung mineral yang cukup. Selain itu disarankan agar air kelapa yang digunakan tidak terlalu lama kontak dengan udara lua, bila dilakukan penundaan air kelapa akan tercemar oleh bakteri pembentuk asam Acetobacter aceti. Sehingga bibit nata akan kekurangan nutrisi, sulit untuk tumbuh dan berkembang. Bakteri ini tumbuh pada suhu 20-28 C.
 
Yuk kita buat nata de coco nya. kita mulai persiapkan bahan-bahannya:

1 liter air kelapa bisa didapatkan dari pedagang kelapa.
0,4 gram ZA (harus yang food grade ya).
0,4 gram Urea.
100 mL bibit bakteri Acetobacter xylinum.
20 mL asam asetat glacial.
60 gram gula pasir.
50 mL ekstrak nanas.

Pertama pembuatan bibit nata de coco atau bakteri acetobacter xylinum
- 1 L air kelapa ditambah 10 mL asam asetat, 30 g gula pasir dan 0.4 g urea
- kemudian direbus hingga mendidih selama 5-10 menit
- Dinginkan hasil rebusan
- Lalu tambahkan 50 mL bibit nata de coco dan diinkubasi selama 6 hari
- Setelah 6 hari bibit nata de coco siap dipakai untuk membuat nata de coco

Pembuatan nata de coco dengan acetobacter xylinum
- 1 L air kelapa ditambah 10 mL asam asetat, 30 g gula pasir dan 0.4 g urea
- kemudian direbus hingga mendidih selama 5-10 menit
- Dinginkan hasil rebusan
- Lalu tambahkan 50 mL bibit nata de coco dan diinkubasi selama 6 hari
- Setelah 6 hari nata de coco siap dimakan

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Pati dan Selulosa

Pada dasarnya, pati dan selulosa adalah dua jenis karbohidrat yang umum ditemukan dalam dunia biologi. Walaupun keduanya terdiri dari rantai glukosa, ada beberapa perbedaan yang signifikan antara pati dan selulosa. Mari kita bahas perbedaan antara keduanya. PATI                                           Pati, suatu polisakarida simpanan pada tumbuhan, adalah suatu polimer yang secara keseluruhan terdiri atas monomer-monomer glukosa. Sebagian besar monomer-monomer ini dihubungkan dengan ikatan 1-4 (C no.1 dengan C no. 4) seperti unit glukosa dalam maltosa. Sudut ikatan in i membuat polimer tersebut berbentuk heliks. Bentuk pati yang paling sederhana adalah amilosa, yang rantainya tidak bercabang. Amilopektin, suatu bentuk pati yang lebih kompleks, adalah polimer bercabang dengan ikatan 1-6 pada titik percabangan tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau butiran di dalam struktur seluler yang disebut plastid, termasuk kloroplas. Dengan cara mensintesis pati, tumbuhan dapat me

Proses Sentrifugasi (Pemutaran) pada Produksi Gula dari Tebu dan Raw Sugar

Proses Sentrifugasi Stasiun pemutaran (Sentrifugasi) adalah stasiun lanjutan dari stasiun kristalisasi. Setelah masakan dingin proses selanjutnya adalah pemisahan, proses pemisahan ini dilakukan dengan gaya sentrifugal. Sentrifugal merupakan mesin pemutar yang digunakan untuk memisahkan kristal gula dari larutannya. Proses pemutaran bertujuan untuk memisahkan antara kristal gula dengan larutan yang melapisinya. Dalam pemisahan ini dapat menghasilkan diantaranya gula, larutan (klare atau stroop) dan tetes. Proses sentrifugasi (pemutaran) LGF A adalah proses pemisahan kristal gula A dan molasses A,  alat yang digunakan adalah sentrifugal LGF yang mempunyai kecepatan putar sekitar 2000 rpm,  sehingga dapat memisahkan gula A dan  A-molasses dengan gaya sentrifugal tersebut. LGF B digunakan untuk memisahkan hasil kristalisasi pada Pan B yang menghasilkan B-magma yang digunakan untuk bibit pada Pan A dan B-molases.  Proses pemutaran (sentrifugasi) pada akhir produksi, memisahk

Minyak goreng apa yang mempunyai titik beku terendah?

Minyak goreng yang mempunyai titik beku rendah bisa ditentukan dengan 2 hal yaitu Minyak goreng yang mempunyai Iodine Value (IV) tinggi dan Cloud Point (CP) rendah sehingga membeku pada suhu yang cukup rendah.  Untuk mendapatkan minyak dengan Iodine value tinggi dan Cloud point rendah diperlukan tahapan proses fraksinasi berkali-kali atau biasa disebut tahapan penyaringan yang dalam beberapa minyak goreng dengan kualitas bagus dilakukan dua kali penyaringan. Dua kali penyaringan ini dalam prosesnya yaitu: Tahapan penyaringan pertama dari minyak kelapa sawit yang dimurnikan menjadi minyak  crude palm oil (CPO), kemudian dilanjutkan tahapan penyaringan kedua yaitu proses refinery, pada proses refinery tahapan prosesnya yaitu:  1. Degumming yang berfungsi menghilangkan gum dari minyak CPO,  2. Bleaching, kandungan karoten yang tinggi dalam minyak sawit menyebabkan warna minyak sawit mentah (CPO) berwarna kemerahan, sehingga perlu dikurangi kadar karotennya sehingga minyak