sumber: tubanpetro.com
Pada rangkaian kunjungan kerja presiden Joko Widodo di Jawa Timur, salah satunya adalah meninjau beroperasinya kembali kilang TPPI (Trans
Pasific Petrochemical Indotama) mulai
awal oktober. Kilang ini sudah mampu menghasilkan
premium ron 88 sebesar 70% dari target
100 ribu barrel perhari, dan ditargetkan pada akhir tahun dapat memproduksi 100
ribu barel. Diperkirakan dengan beroperasinya kilang TPPI ini mampu menghemat
20 persen dari impor BBM, dengan asumsi perbarrel USD60 maka kilang ini dapat menghemat
USD1,2 M pertahun atau setara Rp 16 triliun.
Dalam acara kunjungan ini, Jokowi juga menyampaikan bahwa
ingin menjadikan komplek TPPI tuban ini sebagai kawasan industry petrokimia. Industry
petrokimia ini rencananya akan memproduksi turunan dari kondensat yang produknya
bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat tekstil, polyester, TNT, bahan plastic
dan kaca film.
Selain memproduksi premium ron 88, PT TPPI juga memproduksi
beberapa jenis senyawa aromatic seperti
orthoxylene, paraxylene, toluene, benzene. Senyawa aromatic inilah nantinya
yang akan diproses lebih lanjut di industry petrokimia. Bahan orthoxylene dari PT
TPPI dapat diproses lebih lanjut menjadi plasticizers untuk bahan tambahan
pembuatan plastic. Paraxylene dapat diproses menjadi bahan Fiber, botol dan
peralatan elektronik. Dan benzene dapat diproses menjadi nilon,
packaging(kemasan) dan bahan pembuatan mainan.
Comments
Post a Comment