Skip to main content

Cara Membuat Sabun Tangan Cair Secara Profesional

                               

Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk membuat sabun tangan cair secara profesional:

1. Persiapkan bahan-bahan yang diperlukan. Anda akan membutuhkan:
a. Emal-70C 50 gram, 
b. Arkopal N-100 9,99 gram, 
c. Larutan garam 50 gram, 
d. EDTA2NA 3,33 gram, 
e. Air 220 mL, 
f. Parfum dan 
g. Pewarna secukupnya. 

2. Gunakan alat-alat yang bersih dan steril. Pastikan wadah, sendok, dan alat pengaduk yang Anda gunakan telah dicuci dan disterilkan sebelumnya untuk menghindari kontaminasi.

                                   

3. Larutkan pewarna dengan air kedalam baskom, pewarna digunakan sebagai pemikat konsumen agar tertarik. 

4. Campurkan EDTA2NA, EDTA2NA digunakan sebagai bahhan pengawet. 

5. Tambahkan Emal-70C, Emal-70C digunakan sebagai penambah busa, dan mempunyai daya pembersih yang tinggi. 

6. Masukkan arkopal N-100, arkopal N-100 berfungsi sebagai pelengkap surfaktan. 

7. Masukkan larutan garam, laruutan garam digunakan sebagai bahan pengental. 

8. Tambahkan parfum yang berfungsi untuk meredam bau amis dan bau tidak sedap. 

9. Langkah terakhir diamkan sabun cair tersebut semalam agar busa menghilang sehingga dapat dilakukan uji berat jenis (densitas) dan kekentalan (viskositas).

                                 
                 Uji berat jenis (densitas) sabun tangan cair menggunakan piknometer, piknometer ditimbang terlebih dahulu sebelum diisi dengan sabun tangan cair. Berat piknometer yang didapat adalah 11,7152 gram. Kemudian, piknometer diisi sabun tangan cair dan hitung beratnya. Berat piknometer yang yang diisi dengan sabun tangan cair hasil praktikum adalah 22,0473 gram. Setelah penimbangan dilakukan uji berat jenis (densitas) sabun tangan cair dengan memasukkan data-data yang telah didapat dalam rumus, yaitu berat piknometer yang diisi sabun tangan cair dikurangi dengan berat piknometer kosong yang kemudian dibagi dengan volume piknometer. Lakukan perhitungan tersebut pada kedua sabun tangan cair dipasaran adalah 1,03326 gram/mL, sedangkan berat jenis pada sabun tangan cair dipasaran adalah 1,14005 gram/mL. Perbedaan berat jenis yang didapat pada sabun tangan cairhasil praktikum dan dipasaran pada volume yang sama mempunyai massa yang berbeda.
                 Uji kekentalan (viskositas) sabun tangan cair pada praktikum ini kami menggunakan dua cara pengujian yaitu dengan falling balldan ostwald. Dengan falling ball, sabun tangan cair dituangkan kedalam tabung reaksi. Setelah itu masukkan kelereng untuk mengukur waktu kelereng mencapai lintasan, seiring dengan hal itu hidupkan stopwatch untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan. Lakukan perhitungan waktu tersebut sebanyak tiga kali terhadap sabun tangan cair hasil praktikum dan sabun tangan cair dipasaran. Setelah didapat data, hitunglah viskositas sabun tangan cair dengan rumus  µ =  . viskositas yang didapat dari sabun tangan cair hasil praktikum adalah 0,244 Ns/m2. Sedangkan viskositas sabun tangan cair dipasaran adalah 1,71 Ns/m2. Perbedaan yang ada dikarenakan pengurangan bahan larutan garam pada sabun tangan cair hasil praktikum, karena larutan garam sebagai bahan pengental. Pada praktikum ini sabun tangan cair yang dihasilkan lebih encer dari sabun tangan cair dipasaran, karena pengkomposisian larutan garam memang lebih kental mempunyai viskositas yang besar sedangkan sabun tangan cair yang encer mempunyai viskositas yang kecil.
                                  
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas dengan cermat dan memperhatikan rasio bahan yang tepat, Anda dapat membuat sabun tangan cair yang berkualitas tinggi secara profesional. Pastikan juga untuk mencantumkan tanggal produksi dan mengikuti petunjuk penyimpanan yang tepat. Selamat mencoba!








Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Pati dan Selulosa

Pada dasarnya, pati dan selulosa adalah dua jenis karbohidrat yang umum ditemukan dalam dunia biologi. Walaupun keduanya terdiri dari rantai glukosa, ada beberapa perbedaan yang signifikan antara pati dan selulosa. Mari kita bahas perbedaan antara keduanya. PATI                                           Pati, suatu polisakarida simpanan pada tumbuhan, adalah suatu polimer yang secara keseluruhan terdiri atas monomer-monomer glukosa. Sebagian besar monomer-monomer ini dihubungkan dengan ikatan 1-4 (C no.1 dengan C no. 4) seperti unit glukosa dalam maltosa. Sudut ikatan in i membuat polimer tersebut berbentuk heliks. Bentuk pati yang paling sederhana adalah amilosa, yang rantainya tidak bercabang. Amilopektin, suatu bentuk pati yang lebih kompleks, adalah polimer bercabang dengan ikatan 1-6 pada titik percabangan tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau butiran di dalam struktur seluler yang disebut plastid, termasuk kloroplas. Dengan cara mensintesis pati, tumbuhan dapat me

Proses Sentrifugasi (Pemutaran) pada Produksi Gula dari Tebu dan Raw Sugar

Proses Sentrifugasi Stasiun pemutaran (Sentrifugasi) adalah stasiun lanjutan dari stasiun kristalisasi. Setelah masakan dingin proses selanjutnya adalah pemisahan, proses pemisahan ini dilakukan dengan gaya sentrifugal. Sentrifugal merupakan mesin pemutar yang digunakan untuk memisahkan kristal gula dari larutannya. Proses pemutaran bertujuan untuk memisahkan antara kristal gula dengan larutan yang melapisinya. Dalam pemisahan ini dapat menghasilkan diantaranya gula, larutan (klare atau stroop) dan tetes. Proses sentrifugasi (pemutaran) LGF A adalah proses pemisahan kristal gula A dan molasses A,  alat yang digunakan adalah sentrifugal LGF yang mempunyai kecepatan putar sekitar 2000 rpm,  sehingga dapat memisahkan gula A dan  A-molasses dengan gaya sentrifugal tersebut. LGF B digunakan untuk memisahkan hasil kristalisasi pada Pan B yang menghasilkan B-magma yang digunakan untuk bibit pada Pan A dan B-molases.  Proses pemutaran (sentrifugasi) pada akhir produksi, memisahk

Minyak goreng apa yang mempunyai titik beku terendah?

Minyak goreng yang mempunyai titik beku rendah bisa ditentukan dengan 2 hal yaitu Minyak goreng yang mempunyai Iodine Value (IV) tinggi dan Cloud Point (CP) rendah sehingga membeku pada suhu yang cukup rendah.  Untuk mendapatkan minyak dengan Iodine value tinggi dan Cloud point rendah diperlukan tahapan proses fraksinasi berkali-kali atau biasa disebut tahapan penyaringan yang dalam beberapa minyak goreng dengan kualitas bagus dilakukan dua kali penyaringan. Dua kali penyaringan ini dalam prosesnya yaitu: Tahapan penyaringan pertama dari minyak kelapa sawit yang dimurnikan menjadi minyak  crude palm oil (CPO), kemudian dilanjutkan tahapan penyaringan kedua yaitu proses refinery, pada proses refinery tahapan prosesnya yaitu:  1. Degumming yang berfungsi menghilangkan gum dari minyak CPO,  2. Bleaching, kandungan karoten yang tinggi dalam minyak sawit menyebabkan warna minyak sawit mentah (CPO) berwarna kemerahan, sehingga perlu dikurangi kadar karotennya sehingga minyak