Skip to main content

Proses Blow Down pada Boiler


Blow down adalah pembuangan sebagian dari air dalam boiler yang telah tinggi konsentrasinya, dan menggantikannya ­dengan air umpan boiler yang baru sehingga akan menurunkan ­konsentrasi suspended atau dissolved solid air dalam boiler.


Ilustrasi Proses Blow Down pada Boiler


Blow down = Jumlah air yang dibuang/jumlah feed water
  Persen blow down biasanya ditentukan dengan dasar analisa kandungan Chlorida atau Silika dalam boiler.

                         Proses Blow Down untuk Mencegah Kerak  

Tujuan blow down :
  menurunkan konsentrasi zat yang terlarut maupun zat yang tersuspensi di dalam boiler.
  blow down bertujuan membatasi kadar silika, sehingga. menghindari silika ikut teruapkan bersama steam.
                        Fungsi Blow Down pada Boiler

Ada 2 jenis blow down yaitu :
1. Intermittent manual blow down
2. Continuous blow down 

                                       Pentingnya Blow Down dalam Perawatan Boiler
% blow down = chlorida dalam feed water dibagi dengan chlorida dalam boiler x 100 %
Selain chlorida, parameter lain yang dapat digunakan untuk pengendalian blow down adalah :
total solid dalam air hailer
dissolved solid, dengan pengukuran kondnctivity
kadar sulfat
kadar silika


K =  ( Y/X) 100%
Dimana:
x = jumlah feed water
Y = jumlah blow down
A = konsentrasi klorida dalam feed water
B = konsentrasi clorida dalam boiler
K = persen blow down
Neraca komponen chloride :
X a = y b
y/x = a/b

maka :
k = a/b . 100%

Comments

  1. Thank you, I have recently been looking for information about this topic for a long time and yours is the greatest I've found out till now.
    But, what in regards to the bottom line? Are you positive about the supply?

    ReplyDelete
  2. Ada 2 jalur untuk blow down 1. Pada steam drum (continuos blow down)2.Pada water drum/mud drum (intermiten blow down).Dari jalur manakah yang harus kita pilih?
    Terima kasih atas jawabannya .

    Salam

    Tumino

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Perbedaan Pati dan Selulosa

Pada dasarnya, pati dan selulosa adalah dua jenis karbohidrat yang umum ditemukan dalam dunia biologi. Walaupun keduanya terdiri dari rantai glukosa, ada beberapa perbedaan yang signifikan antara pati dan selulosa. Mari kita bahas perbedaan antara keduanya. PATI                                           Pati, suatu polisakarida simpanan pada tumbuhan, adalah suatu polimer yang secara keseluruhan terdiri atas monomer-monomer glukosa. Sebagian besar monomer-monomer ini dihubungkan dengan ikatan 1-4 (C no.1 dengan C no. 4) seperti unit glukosa dalam maltosa. Sudut ikatan in i membuat polimer tersebut berbentuk heliks. Bentuk pati yang paling sederhana adalah amilosa, yang rantainya tidak bercabang. Amilopektin, suatu bentuk pati yang lebih kompleks, adalah polimer bercabang dengan ikatan 1-6 pada titik percabangan tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau butiran di dalam struktur seluler yang disebut plastid, termasuk kloroplas. Dengan cara mensintesis pati, tumbuhan dapat me

Proses Sentrifugasi (Pemutaran) pada Produksi Gula dari Tebu dan Raw Sugar

Proses Sentrifugasi Stasiun pemutaran (Sentrifugasi) adalah stasiun lanjutan dari stasiun kristalisasi. Setelah masakan dingin proses selanjutnya adalah pemisahan, proses pemisahan ini dilakukan dengan gaya sentrifugal. Sentrifugal merupakan mesin pemutar yang digunakan untuk memisahkan kristal gula dari larutannya. Proses pemutaran bertujuan untuk memisahkan antara kristal gula dengan larutan yang melapisinya. Dalam pemisahan ini dapat menghasilkan diantaranya gula, larutan (klare atau stroop) dan tetes. Proses sentrifugasi (pemutaran) LGF A adalah proses pemisahan kristal gula A dan molasses A,  alat yang digunakan adalah sentrifugal LGF yang mempunyai kecepatan putar sekitar 2000 rpm,  sehingga dapat memisahkan gula A dan  A-molasses dengan gaya sentrifugal tersebut. LGF B digunakan untuk memisahkan hasil kristalisasi pada Pan B yang menghasilkan B-magma yang digunakan untuk bibit pada Pan A dan B-molases.  Proses pemutaran (sentrifugasi) pada akhir produksi, memisahk

Minyak goreng apa yang mempunyai titik beku terendah?

Minyak goreng yang mempunyai titik beku rendah bisa ditentukan dengan 2 hal yaitu Minyak goreng yang mempunyai Iodine Value (IV) tinggi dan Cloud Point (CP) rendah sehingga membeku pada suhu yang cukup rendah.  Untuk mendapatkan minyak dengan Iodine value tinggi dan Cloud point rendah diperlukan tahapan proses fraksinasi berkali-kali atau biasa disebut tahapan penyaringan yang dalam beberapa minyak goreng dengan kualitas bagus dilakukan dua kali penyaringan. Dua kali penyaringan ini dalam prosesnya yaitu: Tahapan penyaringan pertama dari minyak kelapa sawit yang dimurnikan menjadi minyak  crude palm oil (CPO), kemudian dilanjutkan tahapan penyaringan kedua yaitu proses refinery, pada proses refinery tahapan prosesnya yaitu:  1. Degumming yang berfungsi menghilangkan gum dari minyak CPO,  2. Bleaching, kandungan karoten yang tinggi dalam minyak sawit menyebabkan warna minyak sawit mentah (CPO) berwarna kemerahan, sehingga perlu dikurangi kadar karotennya sehingga minyak