Katabolisme
adalah reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia kompleks yang mengandung
energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih
rendah. Katabolisme disebut juga
desimilasi, karena tujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan atau
membongkar energi yang terkandung di dalam senyawa sumber untuk
menyelenggarakan proses-proses kehidupan. Bila pembongkaran suatu zat dalam
lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut proses respirasi, bila dalam
lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut fermentasi.
Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan
dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari
respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti
sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan. Respirasi aerob merupakan
serangkaian reaksi enzimatis yang mengubah glukosa secara sempurna menjadi CO2,
H2O, dan menghasilkan energi sebesar 38 ATP. Pada respirasi ini,
pembebasan energi menggunakan oksigen bebas dari udara. Pada tumbuhan, oksigen
yang dibutuhkan diperoleh dari udara melalui mulut daun dan lentisel. Zat
organik terutama karbohidrat dipecahkan. Dalam respirasi aerob, glukosa dioksidasi
oleh oksigen, dan reaksi kimianya dapat digambarkan sebagai berikut:
mthri
C6H12O6 + 6 H2O + 6 O2 —-> 6 CO2 + 12 H2O + 675 kal
klorofil
C6H12O6 + 6 H2O + 6 O2 —-> 6 CO2 + 12 H2O + 675 kal
klorofil
tahapan respirasi yaitu proses pengubahan CO2 dan H2O
dibagi menjadi tiga tahap yaitu glikolisis, siklus krebs, dan transpor
elektron.
a.Glikolisis
Glikolisis adalah serangkaian
reaksi enzimatis yang memecah glukosa (terdiri dari 6 atom C) menjadi asam
piruvat (terdiri dari 3 atom C). Reaksi ini melepaskan energi untuk
menghasilkan ATP dan NADH2. Glikolisis terjadi di sitoplasma dan tidak
memerlukan oksigen. Reaksinya adalah sebagai berikut:
C6H12O6 —-> 2 asam piruvat + 2 ATP + 2 NADH + 2H+
Asam piruvat yang dihasilkan akan memasuki
mitokondria untuk melakukan siklus Krebs. Namun sebelum memasuki siklus Krebs,
asam piruvat (3C) ini diubah terlebih dahulu menjadi asetil koA (2C) di dalam
matriks mitokondria melalui proses dekarboksilasi oksidatif. Senyawa selain
glukosa, misalnya fruktosa, manosa, galaktosa, dan lemak dapat pula mengalami
metabolisme melalui jalur glikolisis dengan bantuan enzim-enzim tertentu.
b. Siklus Krebs
Siklus krebs merupakan
serangkaian reaksi metabolisme yang mengubah asetil koA yang direaksikan dengan
asam oksaloasetat (4C) menjadi asam sitrat (6C). Selanjutnya asam oksaloasetat
memasuki daur menjadi berbagai macam zat yang akhirnya akan membentuk
oksaloasetat lagi.
Pada siklus Krebs dihasilkan
energi dalam bentuk ATP dan molekul pembawa hidrogen, yaitu : NADH dan FADH2.
Hidrogen yang terdapat dalam NADH dan FADH2 tersebut akan dibawa ke
sistem transpor elektron. Seluruh tahapan reaksi dalam siklus Krebs terjadi di
dalam mitokondria. Dalam siklus ini, asetil koA dioksidasi secara sempurna
menjadi CO2
c. Transpor elektron
Transpor elektron adalah
serangkaian reaksi pemindahan elektron melalui proses reaksi redoks
(reduksi-oksidasi). Hidrogen yang terdapat pada molekul NADH serta FADH2
ditranspor dalam serangkaian reaksi redoks yang melibatkan enzim, sitokrom,
quinon, pirodoksin, dan flavoprotein. Pada akhir transport elektron, oksigen
akan mengoksidasi elektron dan ion H menghasilkan air (H2O).
Transport elektron terjadi pada membran dalam mitokondria.
Respirasi anaerob merupakan serangkaian reaksi enzimatis yang
memecah glukosa secara tidak sempurna karena kekurangan oksigen. Pada manusia,
respirasi anaerob menghasilkan asam laktat sehingga menyebabkan rasa lelah,
sedangkan pada tumbuhan, ragi, reaksi ini menghasilkan CO2 dan alkohol.
Respirasi anaerob hanya menghasilkan sedikit energi, yaitu 2 ATP.
Respirasi anaerob, disebut fermentasi atau peragian. Pada
umumnya respirasi ini terjadi pada tumbuhan, fungi dan bakteri. Proses
fermentasi sering disebut sesuai dengan hasil akhir yang terbentuk. Misalnya:
fermentasi alkohol bila hasil akhir fermentasiberupa alkohol. Menurut hasil
samping yang terbentuk, maka fermentasi dibedakan atas:
a.fermentasi alkohol pada ragi
(khamir) dan bakteri anaerobik.
b.fermentasi asam laktat pada
umumnya di sel otot.
c. fermentasi asam sitrat pada
bakteri heterotrof.
Bahan baku respirasi anaerobik pada peragian adalah glukosa,
disamping itu juga terdapat fruktosa, galaktosa, dan manosa. Hasil akhirnya
adalah alkohol, karbon dioksida, dan energi. Alkohol bersifat racun bagi
sel-sel ragi. Sel-sel ragi hanya tahan terhadap alkohol pada kadar 9-18%. Lebih
tinggi dari kadar tersebut, proses alkoholisasi (pembuatan alkohol) terhenti.
Hal tersebut merupakan suatu kendala pada industri pembuatan alkohol.
Oleh karena glukosa tidak terurai lengkap menjadi air dan karbon
dioksida, maka energi yang dihasilkan lebih kecil dibandingk an respirasi
aerobik. Pada respirasi aerobik dihasilkan 675kal, sedangkan pada respirasi
anaerobik hanya dihasilkan 21 kal. seperti reaksi dibawah ini:
C6H12O6 —–> 2 C2H5OH + 2 CO2
+ 21 kal
Dari persamaan reaksi tersebut terlihat bahwa oksigen tidak diperlukan.
Bahkan, bakteri anaerobik seperti Clostridium tetani (penyebab tetanus) tidak
dapat hidup jika berhubungan dengan udara bebas. Infeksi tetanus dapat terjadi
jika luka dalam atau tertutup sehingga memberi kemungkinan bakteri Clostridium
tersebut tumbuh subur karena dalam lingkungan anaerob.
Comments
Post a Comment