Skip to main content

Distilasi adalah



Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali kedalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya.
Distilasi juga bisa dikatakan sebagai proses pemisahan komponen yang ditujukan untuk memisahkan pelarut dan komponen pelarutnya. Distilasi adalah suatu proses yang melibatkan campuran cairan atau uap yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang dipisahkan menjadi fraksi komponen yang diinginkan, dengan memasukkan dan mengeluarkan panas. Pemisahan komponen dari campuran cairan dengan distilasi tergantung pada titik didih masing-masing komponen. Dan juga tergantung pada konsentrasi, karena masing-masing mempunyai karekteristik titik didih, sehingga proses distilasi tergantung pada karakteristik tekanan uap campuran cairan.
Dalam kolom distilasi aliran terdapat transfer panas atau energi yang tentu akan menaikan tekanan uap, dimana tekanan uap berhubungan dengan titik didih. Cairan akan mendidih saat tekanan uapnya sama dengan lingkungannya. Kemudian cairan untuk mendidih tergantung pada jumlah komponen volatile yang ada pada cairan. Cairan dengan tekanan uap tinggi (high volatility) akan menguap pada temperatur yang lebih rendah. Distilasi terjadi karena adanya perbedaan komponen volatile pada campuran cairan.
Distilasi pada dasarnya adalah proses pemisahan suatu campuran menjadi dua atau lebih produk lewat eksploitasi perbedaan kemampuan menguap komponen-komponen dalam campuran dengan menggunakan panas sebagai tenaga pemisahan. Distilasi dilakukan dalam beberapa tahap pembuatan uap dengan mendidihkan campuran zat cair yang akan dipisahkan, kemudian pembentukan fasa seimbang dan mengembangkan uap tanpa ada zat cair yang kemudian masuk kedalam labu alas bulat. Metode kedua berdasarkan atas pengambilan sebagian dari kondensat ke labu alas bulat dalam kondisi tertentu, sehingga zat cair yang dikembalikan ini mengalami kontak langsung dengan uap yang mengalir ke atas menuju kondensor. Masing-masing dari metode ini dapat dilaksankan dalam proses kontinyu maupun dalam proses batch.
Pada distilasi, fasa uap akan segera terbentuk setelah larutan dipanaskan, uap dan cairannya dibiarkan mengadakan kontak langsung sehingga dalam waktu yang relatif cukup dibiarkan mengadakan kontak komponen yang dalam campuran akan seluruhnya terdistribusi ke dalam fasa cair dan uap sehingga kesetimbangan fisis bisa tercapai, uap segera dipisahkan dari cairannya. Kemudian dikondensasikan membentuk embun atau distilat. Pada keadaan seimbang, komponen distilat tidak sama dengan komponen komposisi residunya. Dalam distilat banyak mengandung komponen dengan tekanan dan kemurnian tinggi serta titik didih rendah. Sedangkan komponen yang mempunyai tekanan uap murni redah atau yang mempunyai titik didih tinggi sebagian besar terdapat pada residu.
Pada proses pemisahan seperti distilasi fase uap akan segera terbentuk sejumlah cairan dipanaskan, uap tertahankan kontak dengan cairannya (dalam waktu relatif cukup) dengan harapan pada suhu dan tekanan tertentu antara fase uap dan sisa cairan akan berada dalam keseimbangan sebelum campuran dipisahkan menjadi distilat dan residu.
Fase uap yang mengandung lebih banyak komponen yang lebih mudah menguap relatif terhadap fasa cair, berarti menujukkan bahwa adanya suatu pemisahan sehingga kalau uap yang terbentuk selanjutnya diembunkan dan dipanaskan secara berulang-ulang, maka akhirnya akan diperoleh komponen-komponen dalam keadaan relatif murni.
Salah satu penerapan terpenting dari metode distilasi adalah pemisahan minyak mentah menjadi bagian untuk penggunaan khusus seperti transportasi, pembangkit listrik, pemanas, dll. Udara di distilasi menjadi komponen seperti oksigen untuk penggunaan medis dan helium untuk mengisi balon. Distilasi juga digunakan untuk pemekatan alkohol dengan penerapan panas terhadap larutan fermentasi.

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Pati dan Selulosa

Pada dasarnya, pati dan selulosa adalah dua jenis karbohidrat yang umum ditemukan dalam dunia biologi. Walaupun keduanya terdiri dari rantai glukosa, ada beberapa perbedaan yang signifikan antara pati dan selulosa. Mari kita bahas perbedaan antara keduanya. PATI                                           Pati, suatu polisakarida simpanan pada tumbuhan, adalah suatu polimer yang secara keseluruhan terdiri atas monomer-monomer glukosa. Sebagian besar monomer-monomer ini dihubungkan dengan ikatan 1-4 (C no.1 dengan C no. 4) seperti unit glukosa dalam maltosa. Sudut ikatan in i membuat polimer tersebut berbentuk heliks. Bentuk pati yang paling sederhana adalah amilosa, yang rantainya tidak bercabang. Amilopektin, suatu bentuk pati yang lebih kompleks, adalah polimer bercabang dengan ikatan 1-6 pada titik percabangan tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau butiran di dalam struktur seluler yang disebut plastid, termasuk kloroplas. Dengan cara mensintesis pati, tumbuhan dapat me

Proses Sentrifugasi (Pemutaran) pada Produksi Gula dari Tebu dan Raw Sugar

Proses Sentrifugasi Stasiun pemutaran (Sentrifugasi) adalah stasiun lanjutan dari stasiun kristalisasi. Setelah masakan dingin proses selanjutnya adalah pemisahan, proses pemisahan ini dilakukan dengan gaya sentrifugal. Sentrifugal merupakan mesin pemutar yang digunakan untuk memisahkan kristal gula dari larutannya. Proses pemutaran bertujuan untuk memisahkan antara kristal gula dengan larutan yang melapisinya. Dalam pemisahan ini dapat menghasilkan diantaranya gula, larutan (klare atau stroop) dan tetes. Proses sentrifugasi (pemutaran) LGF A adalah proses pemisahan kristal gula A dan molasses A,  alat yang digunakan adalah sentrifugal LGF yang mempunyai kecepatan putar sekitar 2000 rpm,  sehingga dapat memisahkan gula A dan  A-molasses dengan gaya sentrifugal tersebut. LGF B digunakan untuk memisahkan hasil kristalisasi pada Pan B yang menghasilkan B-magma yang digunakan untuk bibit pada Pan A dan B-molases.  Proses pemutaran (sentrifugasi) pada akhir produksi, memisahk

Minyak goreng apa yang mempunyai titik beku terendah?

Minyak goreng yang mempunyai titik beku rendah bisa ditentukan dengan 2 hal yaitu Minyak goreng yang mempunyai Iodine Value (IV) tinggi dan Cloud Point (CP) rendah sehingga membeku pada suhu yang cukup rendah.  Untuk mendapatkan minyak dengan Iodine value tinggi dan Cloud point rendah diperlukan tahapan proses fraksinasi berkali-kali atau biasa disebut tahapan penyaringan yang dalam beberapa minyak goreng dengan kualitas bagus dilakukan dua kali penyaringan. Dua kali penyaringan ini dalam prosesnya yaitu: Tahapan penyaringan pertama dari minyak kelapa sawit yang dimurnikan menjadi minyak  crude palm oil (CPO), kemudian dilanjutkan tahapan penyaringan kedua yaitu proses refinery, pada proses refinery tahapan prosesnya yaitu:  1. Degumming yang berfungsi menghilangkan gum dari minyak CPO,  2. Bleaching, kandungan karoten yang tinggi dalam minyak sawit menyebabkan warna minyak sawit mentah (CPO) berwarna kemerahan, sehingga perlu dikurangi kadar karotennya sehingga minyak