Skip to main content

Bahan Pembantu Pada Proses Produksi Gula

Bahan pembantu adalah bahan yang digunakan sebagai pelengkap formula atau sebagai bahan untuk proses produksi agar tujuan akhir dapat tercapai (Kamarijan, 1983). Bahan tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan gula pasir di PT. IGN adalah sebagai berikut:

2.2.1 Susu Kapur
Batu kapur (CaCO3) merupakan bahan dasar yang digunakan untuk pembuatan susu kapur Ca(OH)2. Susu kapur digunakan sebagai bahan pembantu dalam proses pemurnian nira mentah di stasiun pemurnian. Batu kapur dibakar didalam tanur pada suhu 1100-1200 0C selama 100 jam sehingga menjadi kapur tohor (CaO). Kapur tohor tersebut selanjutnya dilebur dengan air panas sehingga menjadi susu kapur, berdasarkan reaksi sebagai berikut:
CaCO3(s)                     CaO (s) + CO2 (s)
CaO (s) + H2O (l)                     Ca(OH)2 (aq)
Selama proses produksi, susu kapur ini harus terus diaduk agar tidak terjadi pengendapan. Pemberian susu kapur kedalam nira bertujuan untuk mendapatkan garam dapur (Ca(PO4)2) yang dapat mengikat kotoran kedalam nira. Kekuatan susu kapur yang digunakan dalam pemurnian adalah 8-10 Be (75 gram CaO dalam 1 liter air).

2.2.2 Asam phospat (H3PO4)
Asam phospat berfungsi sebagai penggumpal kotoran-kotoran pada nira mentah sehingga pemisahan kotoran dari nira jernih lebih mudah. Asam phospat berfungsi apabila beraksi dengan susu kapur membentuk trikalsium phospat. Endapan inilah yang berfungsi sebagai agen pengumpul kotoran dalam nira.
Reaksinya sebagai berikut:
3Ca(OH2) + 2H3PO4                        Ca3(PO4)2 + 6H2O
Penambahan asam phospat dilakukan pada nira mentah tertimbang, sehingga diharapkan kandungan P2O5 dalam nira mentah adalah 250-350.
2.2.3 Flokulan
Flokulan adalah zat yang dapat mengikat partikel-partikel kecil dalam cairan menjadi sekumpulan partikel yang lebih besar sehingga lebih mudah mengendap. Jenis flokulan yang digunakan adalah Super Floc A.100 dengan konsentrasi 3 ppm. Tujuan penggunaan ppm antara lain :
-Memperoleh nira yang lebih jernih
-Mempercepat waktu pengendapan kotoran di bagian door clarifier.
Flokulan ditambahkan pada saluran sebelum snow bolling dan sesudah snow bolling sebelum menuju door clarifier.
2.2.4 Air
Air ini digunakan untuk mengekstraksi nira yang masih terkandung dalam tebu  saat proses penggilingan. Air imbibisi yang digunakan sebanyak 20-30% dari berat tebu yang digiling dengan suhu antara 40-70°C. Air ini digunakan untuk melarutkan nira yang terkandung didalam ampas tebu sehingga nira dalam ampas dapat terperah semaksimal mungkin. Air imbibisi ini dialirkan dari ketel uap. Air pada ketel ini berasal dari kondensasi pada stasiun penguapan. Selain itu air juga digunakan dalam proses pembuatan susu kapur Ca(OH)2, pengkristalan, pemutaran/pemisahan kristal dengan stroop.
2.2.5 Mikrobiosida
Bahan ini digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang menyebabkan hilangnya sukrosa. Mikrobiosida yang digunakan adalah Leunostat mesenternoides, Bacillus stearathermophillus. Bahan disinfektan ini ditambahkan saat proses penggilingan.
2.2.6 NaOH (Caustic soda)
Merupakan bahan yang digunakan untuk menghilangkan kerak pada pipa-pipa calandria di dalam evaporator.
2.3 Produk
Produk yang dihasilkan PT. IGN Cepiring adalah produk utama dan produk samping :
2.3.1 Produk Utama
Produk utama PT. IGN adalah gula kristal putih. Gula kristal putih yang sudah melewati proses pengawasan pendahuluan dan bagian produksi akan langsung didistribusikan kepada pemesan. Pemasaran dan bagian penjualan sudah melakukan kontrak atau kesepakatan yang telah disepakati kedua belah pihak meliputi waktu pengiriman, harga dan return.
Adapun syarat mutu gula kristal putih di PT. IGN Cepiring yang sesuai menurut SNI 3140. 3 : 2010 yaitu :

Tabel 3. Syarat mutu kristal gula putih berdasarkan SNI
No    Parameter Uji    Satuan    Persyaratan GKP 1
1.


2.    Warna
1.1    warna kristal
1.2    warna larutan (ICUMSA)
Besar Jenis Butir   
CT
IU
Mm   
4.0-7.5
81-200
0,8 – 1,2
3.    Susut Pengeringan (b/b)    %    Maks 0,1
4.    Polarisasi ( 0Z, 20 0C)    ZI    Min 99,6
5.    Abu konduktivity (b/b)    %    Maks 0,10
6.    Bahan Tambangan Pangan
6.1 Belerang dioksida (SO2)   
Mg/kg   
Maks 30
No    Parameter Uji    Satuan    Persyaratan GKP 1
7.    Cemaran Logam
7.1 Timbal (Pb)
7.2 Tembaga (Cu)
7.3 Arsen (As)   
Mg/kg
Mg/kg
Mg/kg   
Maks 2
Maks 2
Maks 2

Comments

Popular posts from this blog

Proses Sentrifugasi (Pemutaran) pada Produksi Gula dari Tebu dan Raw Sugar

Proses Sentrifugasi Stasiun pemutaran (Sentrifugasi) adalah stasiun lanjutan dari stasiun kristalisasi. Setelah masakan dingin proses selanjutnya adalah pemisahan, proses pemisahan ini dilakukan dengan gaya sentrifugal. Sentrifugal merupakan mesin pemutar yang digunakan untuk memisahkan kristal gula dari larutannya. Proses pemutaran bertujuan untuk memisahkan antara kristal gula dengan larutan yang melapisinya. Dalam pemisahan ini dapat menghasilkan diantaranya gula, larutan (klare atau stroop) dan tetes. Proses sentrifugasi (pemutaran) LGF A adalah proses pemisahan kristal gula A dan molasses A,  alat yang digunakan adalah sentrifugal LGF yang mempunyai kecepatan putar sekitar 2000 rpm,  sehingga dapat memisahkan gula A dan  A-molasses dengan gaya sentrifugal tersebut. LGF B digunakan untuk memisahkan hasil kristalisasi pada Pan B yang menghasilkan B-magma yang digunakan untuk bibit pada Pan A dan B-molases.  Proses pemutaran (sentrifugasi) pada akhir produksi, memisahk

Minyak goreng apa yang mempunyai titik beku terendah?

Minyak goreng yang mempunyai titik beku rendah bisa ditentukan dengan 2 hal yaitu Minyak goreng yang mempunyai Iodine Value (IV) tinggi dan Cloud Point (CP) rendah sehingga membeku pada suhu yang cukup rendah.  Untuk mendapatkan minyak dengan Iodine value tinggi dan Cloud point rendah diperlukan tahapan proses fraksinasi berkali-kali atau biasa disebut tahapan penyaringan yang dalam beberapa minyak goreng dengan kualitas bagus dilakukan dua kali penyaringan. Dua kali penyaringan ini dalam prosesnya yaitu: Tahapan penyaringan pertama dari minyak kelapa sawit yang dimurnikan menjadi minyak  crude palm oil (CPO), kemudian dilanjutkan tahapan penyaringan kedua yaitu proses refinery, pada proses refinery tahapan prosesnya yaitu:  1. Degumming yang berfungsi menghilangkan gum dari minyak CPO,  2. Bleaching, kandungan karoten yang tinggi dalam minyak sawit menyebabkan warna minyak sawit mentah (CPO) berwarna kemerahan, sehingga perlu dikurangi kadar karotennya sehingga minyak

Perbedaan Pati dan Selulosa

Pada dasarnya, pati dan selulosa adalah dua jenis karbohidrat yang umum ditemukan dalam dunia biologi. Walaupun keduanya terdiri dari rantai glukosa, ada beberapa perbedaan yang signifikan antara pati dan selulosa. Mari kita bahas perbedaan antara keduanya. PATI                                           Pati, suatu polisakarida simpanan pada tumbuhan, adalah suatu polimer yang secara keseluruhan terdiri atas monomer-monomer glukosa. Sebagian besar monomer-monomer ini dihubungkan dengan ikatan 1-4 (C no.1 dengan C no. 4) seperti unit glukosa dalam maltosa. Sudut ikatan in i membuat polimer tersebut berbentuk heliks. Bentuk pati yang paling sederhana adalah amilosa, yang rantainya tidak bercabang. Amilopektin, suatu bentuk pati yang lebih kompleks, adalah polimer bercabang dengan ikatan 1-6 pada titik percabangan tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau butiran di dalam struktur seluler yang disebut plastid, termasuk kloroplas. Dengan cara mensintesis pati, tumbuhan dapat me