Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2014

Proses Oksidasi Minyak Atsiri

Minyak atsiri adalah zat yang terkandung dalam tanaman. Tanaman ini disebut juga minyak menguap (volatile oil). Dalam keadaan segar dan murni umumnya tidak berwarna, namun pada penyimpanan lama warnanya berubah menjadi gelap karena oksidasi.  Beberapa senyawa kimia yang mudah menguap terdapat pada minyak atsiri antara lain alkohol, aldehid, keton dan ester sering terdapat didalam tumbuh-tumbuhan walau dalam jumlah sangat kecil. Penyelidikan kimia menunjukkan bahwa sebagian besar komponen –komponen minyak atsiri merupakan senyawa yang hanya mengandung atom karbon dan atom hidrogen, atau senyawa yang mengandung atom karbon, hidrogen dan oksigen yang tidak bersifat aromatis. Senyawa-senyawa ini secara umum disebut terpenoid.  Komponen kimia yang terdapat didalam minyak atsiri sangat bermacam-macam tetapi komponen utama adalah senyawa terpen dan terpen yang teroksigenasi (terpenoid). Komponen minyak atsiri yang paling mudah menguap adalah senyawa yang mengandung 10 atom karbon (monote

Terpene dalam Minyak Atsiri

Terpene merupakan persenyawaan hidrokarbon tak jenuh, unit terkecilnya disebut isoprene (C5H8) Pada umumnya golongan hidrokarbon dan oxygenated hidrocarbon dalam minyak atsiri mengandung unit terpene Rantai molekul terpene dalam minyak atsiri berada dalam dua bentuk yaitu terpene alifatis dan terpene siklis Sifat fisik dari terpene pada umumnya adalah cairan yang tidak berwarna dan berbau wangi Terpene alifatis hanya terdapat dalam beberapa jenis komponen minyak atsiri yang mengandung gugusan hidroksil dan karbonil Contoh terpene alifatis antara lain geraniol, sitronelol, sitronelal, dan poliisoprene Contoh terpene siklis antara lain liminene, pinene, menthol dan kamfer Persenyawaan terpene golongan hidrokarbon berbau kurang wangi, mudah rusak bila terkena cahaya dan udara dan sukar larut dalam alkohol encer Minyak yang mengandung terpene hidrokarbon akan membentuk resin bila disimpan terlalu lama Pada pembuatan parfum, fraksi terpene hidrokarbon perlu dipisahkan sehingga di

Komposisi Kimia Minyak Atsiri

Pada umumnya komposisi kimia dalam minyak atsiri dibagi menjadi 2 golongan, yaitu : 1. Hidrokarbon persenyawaan terpene 2. Oxygenated hidrocarbon (hidrokarbon beroksigen) Minyak atsiri juga mengandung resin dan lilin dalam jumlah yang kecil yang merupakan komponen yang tidak menguap. Golongan Hidrokarbon Terbentuk dari unsur Hidrogen (H) dan Carbon (C) Terdiri dari unit-unit isoprene Dominan menentukan aroma dan sifat khas setiap jenis minyak atsiri Mudah mengalami oksidasi dan resinifikasi karena cahaya dan udara Adapun jenis-jenis hidrokarbon yang terdapat dalam minyak atsiri, yaitu : Monoterpen (2 unit isoprene) Sesquiterpen (3 unit isoprene) Diterpen (4 unit isoprene) Politerpen Parafin, olefin, dan hidrokarbon aromatik Contoh senyawa (C5H8)n (unit isoprene) golongan ini antara lain : Ocimene Myocene Cyonene Pinene Sylvestrene Limonene Camphene Phelandrene Fenchene Geraniolene Endesniol Caryophilene santalene. Golongan Oxygenated Hidrocarbon

Apa itu Interesterifikasi?

 Jelaskan mengenai interesterifikasi (mencakup proses reaksinya)! Interesterifikasi adalah reaksi perubahan ester trigliserida atau ester asam lemak menjadi ester lain melalui reaksi dengan alkohol, asam lemak, dan transesterifikasi. Interesterifikasi menyebabkan penataan ulang atau randomisasi residu asil melaluipertukaran grup asil diantara ester-ester dalam triagliserol dan kemudian menghasilkan lemak atau minyak dengan sifat-sifat baru. Interesterifikasi dapat terjadi denganbantuan katalis kimia atau dengan adanya biokatalis enzim (Lubis 2009).  Selama interesterifikasi akan terjadi redistribusi yang mengubah komposisi asam lemak dalamtriagliserol sehingga mempengaruhi karakteristik fisik minyak dan lemak, seperti sifatpelelehan dan kristalisasi (Hilda 2010).  Proses reaksi Interester ifikasi memanfaatkan pengaruh suhu terhadap titik leleh komponen, sehinggamenghasilkan reaksi pembentukan kembali komponen lemak untuk mencapai kestabilanpada strukturnya. Reaksi in

Hidrolisis Trimiristin

Trigliserida, komponen utama minyak alami atau lemak, dikonversi menjadi diasilgliserol, monoasilgliserol dan gliserol oleh hidrolisis disertai dengan pembebasan asam lemak di setiap langkah. Gliserol dan asam lemak yang banyak digunakan sebagai bahan baku, dan monoasilglicerol digunakan sebagai agen pengemulsi dalam makanan, kosmetik dan farmasi industri (Hermansyah, 2007:30). Hidrolisis adalah reaksi yang terjadi antara suatu senyawa dan air dengan membentuk rekasi kesetimbangan. Selain bereaksi, air juga berperan sebagai medium reaksi sedangkan senyawanya dapat berupa senyawa anorganik maupun senyawa organik (Mulyono, 2006: 168). Reaksi hidrolisis adalah penguraian senyawa kimia yang disebabkan oleh reaksi dengan air. Umumnya terjadi senyawa baru dengan penambahan atom molekul H 2 O kepada salah satu pecahan senyawa yang terurai. Biasanya satu pecahan mengambil satu atom hidrogen, sedangkan yang lainnya lagi mengambil gugus hidroksil (Hadyana, 2002: 709). Hidrolisis dengan me

Susunan Asam Lemak Jenuh Tak Jenuh

Dalam lemak dan minyak tumbuhan, gugus asil lemak jenuh cenderung menduduki posisi1 dan posisi3 dalam gliserida. Karena lemak ini mengandung asam lemak dalam jumlah yang terbatas, sudah menjadi kebiasaan untuk menunjukkkan susunan gliserida dengan memperhatikan asam lemak jenuh(J), dan tidak jenuh (T). Jenis gliserida yang mendominasi asam lemak dan minyak ini JTJ DAN JTT. Lemak babi merupakan kekecualian, gugus asil jenuh mendominasi pada posisi2. Brockerhoff dkk. (1966) mempelajari penyebaran asam lemak pada posisi 1, 2 ,3 dari trigliserida lemak depot hewan dengan cara analisis stereospesifik. Penyebaran diantara ketiga posisi tidak acak. Penyebaran asam lemak tampaknya ditentukan oleh panjang rantai dan ketidak jenuhan. Dalam kebanyakan lemak, rantai pendek dan ketidak jenuhan mengarahkan asam lemak ke posisi2. Lemak depot babi merupakan kekecualian, asm palmitat mendominasi pada posisi2. Dalam lemak hewan bahari, panjang rantai merupakan faktor pengarah, dengan asam lemak tak

Kemanisan, Pencoklatan, Reaksi Maillard dan Karamelisasi

KEMANISAN Beberapa monosakarida dan oligosakarida mempunyai rasa manis sehingga seringkali digunakan sebagai pemanis. Oligosakarida merupakan gabungan dari molekul-molekul monosakarida yang jumlahnya antara 2 (dua) sampai dengan 8 (delapan) molekul monosakarida. Sehingga oligosakarida dapat berupa disakarida, trisakarida dan lainnya. Yang sering digunakan adalah sukrosa, glukosa, dan dekstrosa. Sebagai standar kemanisan digunakan rasa manis dari sukrosa. Sukrosa biasa diperoleh di alam sebagai gula tebu dan gula bit. Khususnya pada pada ekstrak gula dari bit. Glukosa dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di alam dalam jumlah sedikit, yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Dalam keadaan normal sistem saraf pusat hanya dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Gl u kosa dalam bentuk bebas hanya terdapat dalam jumlah terbatas dalam bahan makanan. Glukosa dapat dimanfaatkan untuk diet tinggi energi. T

Plastik Dari Limbah Bulu Ayam

Bulu ayam adalah prospek yang cerah untuk bahan baku pembuatan plastik,karena murah dan melimpah. Setiap satu ekor ayam dibului dapat memberikan beberapa ons bulu. Setiap tahunnya, ada lebih dari 1,5 miliar kilogram limbah bulu ayam. Bulu ini dapat diproses menjadi makanan hewan kualitas rendah, namun hanya menambah sedikit nilai bagi bulu ini dan dapat juga menyebabkan penyakit pada hewan. Terlalu sering, mereka menjadi masalah polusi lingkungan sebagai sampah, baik dibuang, dibakar atau disimpan di TPS. Bulu ayam dibuat terutama dari keratin , sebuah protein keras yang juga ada di rambut, kuku, tanduk dan wool yang dapat mempertahankan kekuatan dan ketegaran plastik. Sifat mekanis lapisan film bulu mengalahkan produk lain yang berbasis biologi, seperti pati termodifikasi atau protein nabati. Untuk mengembangkan termoplastik baru yang tahan air, bulu ayam diproses dengan kimiawi, termasuk metil akrilat, sebuah cairan tanpa warna yang ditemukan dalam pemoles kuku yang mengalam

Tips Membuat Tahu Agar Punya Mutu Baik

Agar tahu yang dihasilkan bermutu baik, maka kedelai sebaiknya memenuhi persyaratan berikut : Pemilihan bahan baku: Ø Kedelai baru dan cukup umur Ø Kadar air kedelai maksimal 13 % Ø Biji kedelai harus utuh   Ø Kedelai harus bersih dari kotoran proses utama dalam pembuatan tahu adalah proses penggumpalan (koagulasi) tahu, maka perlu diperhatikan f aktor-faktor yang mempengaruhi proses koagulasi agar tahu yang  dihasilkan mempunya mutu yang baik. f aktor-faktor  yang  mempengaruhi   proses   koagulasi  antara lain: 1.  — Kualitas air meliputi gas-gas terlarut , warna , kekeruhan , rasa, bau , dan kesadahan ; 2. Jumlah dan karakteristik koloid ; 3. Derajat keasaman air (pH) 4. Pengadukan cepat , dan kecepatan paddle ; 5. Temperatur air; 6.  Alkalinitas air, bila terlalu rendah ditambah dengan pembubuhan kapur ; 7.  Karakteristik ion-ion dalam air.

Enam Jenis Energi - Enthalpi (H)

— Enthalpi (H) — H = U + pV — H  adalah fungsi dari T dan p — H =  H ( T,p ) — d H =  ∂H    dT    +  ∂H    dp              ∂T                ∂p                            T 2 § H 2 – H 1   =   ∫  Cp dT                         T 1

Enam Jenis Energi - Energi Internal / Energi Dalam (U)

— Energi internal (U) adalah pengukuran makroskopik dari energi molekuler , atomik , dan subatomik yang semuanya mengikuti kaidah konversi mikiroskopik — U  adalah fungsi dari T dan V — Û =  Û (T,V) — d Û =  ∂Û    dT    +  ∂Û    dV              ∂T               ∂ V                            T 2 § Û 2 – Û 1   =   ∫  Cv dT                         T 1

Enam Jenis Energi - Energi Potensial

— Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu sistem karena gaya yang didesakkan pada massanya oleh medan gravitasi atau elektromagnetik relatif terhadap permukaan referensi . —    P  = mgh —    P/m = gh Contoh Soal: Air di pompa dari sebuah reservoir ke reservoir lainnya sejauh 300 ft. Permukaan air dalam reservoir ke daua adalah 40 ft di atas permukaan air reservoir pertama . Berapa kenaikan energi potensial spesifik dari air dalam Btu/ lb m ? Jawaban: — P/m = gh — P  = 32,2 ft  x  40 ft x     1                  x      1 Btu       =0,0514 Btu/ lb m                  s 2        32,174 ( lb m )(ft)    778,2 (ft)( lb f )                                     ( lbf ) (s 2 )