Skip to main content

Minyak Seledri

1.      Deskripsi Tanaman
Tanaman Apium gravolens L., yang juga disebut seledri merupakan herba yang tumbuh sebagai tanaman setahun (biennial), dan dalam kondisi tertentu, tumbuh sebagai tanaman tahunan. Tumbuhan ini berasal dari Eurasia sebagai tanaman liar menghendaki tanah yang mengandung natrium klorida dan oleh karena itu dapat tumbuh di peisir pantai. Saat ini seledri banyak dibudidayakan di daerah zona sedang sebagai tanaman kebun dan sangat popular sebagai tanaman sayuran. Dari umbi akar seperti bit, tinggi tanaman ini sekitar 2-3 kaki, bercabang dan berdaun, serta bunga berwarna putih. Buah rukuran kecil, dalam perdagangan dikenal dengan biji seledri. Biji seledri terdiri dari kremokarp berbentuk telur dan berwarna coklat gelap. Biji seledri memiliki bau khas yang menyenangkan dengan rasa pedas serta aromatic sehingga dapat digunakan sebagai pakan burung. Minyak atsiri yang di suling dari biji seledri banyak digunakan sebagai flavor.
Daerah-daerah yang memproduksi seledri terletak di perancis selatan, india, serta di kalifornia.

2.      Penyulingan Biji Seledri
Minyak atsiri yang terkandung dalam biji dapat diisolasi dengan penyulingan uap. Untuk penyulingan uap, biji harus dirajang terlebih dahulu sebelum disuling hal ini dimaksudkan untuk menghindari kehilangan minyak akibat penguapan. Biji yang telah dirajang harus cepat ditempatkan dalam ketel suling. Penempatan biji dalam ketel suling harus merata sehingga menutup seluruh saringan berlubang pada ketel suling, karena untuk menghindari terbentuknya jalur uap. Jalur uap ini mengakibatkan tidak semua biji terkena oleh uap sehingga penyulingan tidak merata dan rendemen minyak yang dihasilkan rendah.
Satu kali penyulingan biji seledri ini biasa dilakukan selama 10-12 jam biasanya air bekas penyulingan disuling kembali.
Rendemen minyak dari biji seledri ini berkisar 1,3-2,5 % . rendemen ini dipengaruhi oleh umur biji, jika biji yang digunakan tua maka rendemen minyak yang dihasilkan rendah. Untuk memperoleh hasil yang tinggi digunakan biji berumur sedang. Penghancuran biji juga mengakibatkan rendemen minyak turun, karena sebagian minyak,terutama terpen yang lebih mudah menguap akan teruapkan akibat permukaan hancuran partikel yang luas.
Berikut merupakan sifat fisiko kimia dari minyak seledri

Berat jenis pada 15o…… 0,866-0,898
Putaran optilk………….. +51o 0’ sampai +82o 0’
Indeks bias pada 20o…... 1,478 – 1,486
Bilangan asam………….. mencapai 4,0
Bilangan ester …………. 16,0 -55,0

Minyak biji seledri sering dicampur dengan minyak chaff, atau dengan terpen (terutama d-limonen) yang diperoleh dari pemekatan minyak jeruk manis. Karena d-limonen merupakan konstituan alamiah dalam minyak biji seledri, maka pencampuran dengan jenis terpen ini sulit di deteksi senyawa ini akan menurunkan berat jenis dari minyak seledri.

Komposisi minyak seledri
a.       d-limonen
b.      selinen
c.       seskuiterpen alcohol
d.      sedanolida
e.       sedanonat anhidrid
f.       fenol
g.      asam palmitat

3.      Kegunaan Minyak Seledri
Minyak biji seledri berfungsi sebagai sedative dan memiliki efek sebagai penguat (tonic) pada system pusat syaraf, bila minyak biji seledri digunakan dalam tanic syaraf.
Kegunaan utama minyak ini adalah sebagai pemberi flavor dalam berbagai jenis produk pangan-soup dan daging kaleng, sosis, dan terutama sebagai flavor dalam garam seledri (celery salts), tonik seledri (celery tonic), dan saus. Minyak biji seledri merupakan salah satu flavoring agent terpenting, yang memberikan kesan baud an rasa aromatic, hangat dan menyenangkan pada produk pangan.
Pada tahun-tahun terakhir ini oleoresin seledri semakin popular diantara para produsen bahan pangan. Oleoresin ini dibuat dengan cara mengekstraksi dari biji seledri menggunaka pelarut yang mudah menguap (terutama alcohol), kemudian larutan disaring dan dibekukan, yang selanjutnya alcohol diuapkan secara vakum. Tergantung dari pelarut yang digunakan, maka konsentrasi,rupa dan flavor oleoresin yang dihasilkan bervariasi

4.      Minyak Herba Seledri
Minyak atsiri tidak hanya terdapat dalam biji seledri tapi juda terdapat dalan bagian-bagian dari tanaman ini lainya, yaitu dalam daun, tetapi minyak dalam bagian tanaman selain biji kadarnya sedemikian rendah sehingga biaya penyulingan terlalu mahal. Untuk mendapatkan rendemen minyak yang lebih tinggi, maka bagian-bagian tanaman harus disuling sebelum tahap pematangan biji.
Minyak hasil penyulingan dari herba seledri yang mengandung biji seledri muda memiliki,
Berat jenis pada 15o ……….. 0,862
Putaran optic……………….. +72o 15’
Indeks bias pada 20o……….. 1,4771
Bilangan penyabunan………. 25,2


Bau dari minyak herba seledri ini secara keseluruhan berbeda dari minyak biji, karena minyak herba seledri berbau seperti tanamanya. Minyak herba ini dapat digunakan dalam berbagai produk dari industry pangan. Tetapi, sejauh ini minyak herba seledri ini belum memiliki arti penting dari segi komersial.

Comments

Popular posts from this blog

Proses Sentrifugasi (Pemutaran) pada Produksi Gula dari Tebu dan Raw Sugar

Proses Sentrifugasi Stasiun pemutaran (Sentrifugasi) adalah stasiun lanjutan dari stasiun kristalisasi. Setelah masakan dingin proses selanjutnya adalah pemisahan, proses pemisahan ini dilakukan dengan gaya sentrifugal. Sentrifugal merupakan mesin pemutar yang digunakan untuk memisahkan kristal gula dari larutannya. Proses pemutaran bertujuan untuk memisahkan antara kristal gula dengan larutan yang melapisinya. Dalam pemisahan ini dapat menghasilkan diantaranya gula, larutan (klare atau stroop) dan tetes. Proses sentrifugasi (pemutaran) LGF A adalah proses pemisahan kristal gula A dan molasses A,  alat yang digunakan adalah sentrifugal LGF yang mempunyai kecepatan putar sekitar 2000 rpm,  sehingga dapat memisahkan gula A dan  A-molasses dengan gaya sentrifugal tersebut. LGF B digunakan untuk memisahkan hasil kristalisasi pada Pan B yang menghasilkan B-magma yang digunakan untuk bibit pada Pan A dan B-molases.  Proses pemutaran (sentrifugasi) pada akhir produksi, memisahk

Minyak goreng apa yang mempunyai titik beku terendah?

Minyak goreng yang mempunyai titik beku rendah bisa ditentukan dengan 2 hal yaitu Minyak goreng yang mempunyai Iodine Value (IV) tinggi dan Cloud Point (CP) rendah sehingga membeku pada suhu yang cukup rendah.  Untuk mendapatkan minyak dengan Iodine value tinggi dan Cloud point rendah diperlukan tahapan proses fraksinasi berkali-kali atau biasa disebut tahapan penyaringan yang dalam beberapa minyak goreng dengan kualitas bagus dilakukan dua kali penyaringan. Dua kali penyaringan ini dalam prosesnya yaitu: Tahapan penyaringan pertama dari minyak kelapa sawit yang dimurnikan menjadi minyak  crude palm oil (CPO), kemudian dilanjutkan tahapan penyaringan kedua yaitu proses refinery, pada proses refinery tahapan prosesnya yaitu:  1. Degumming yang berfungsi menghilangkan gum dari minyak CPO,  2. Bleaching, kandungan karoten yang tinggi dalam minyak sawit menyebabkan warna minyak sawit mentah (CPO) berwarna kemerahan, sehingga perlu dikurangi kadar karotennya sehingga minyak

Perbedaan Pati dan Selulosa

Pada dasarnya, pati dan selulosa adalah dua jenis karbohidrat yang umum ditemukan dalam dunia biologi. Walaupun keduanya terdiri dari rantai glukosa, ada beberapa perbedaan yang signifikan antara pati dan selulosa. Mari kita bahas perbedaan antara keduanya. PATI                                           Pati, suatu polisakarida simpanan pada tumbuhan, adalah suatu polimer yang secara keseluruhan terdiri atas monomer-monomer glukosa. Sebagian besar monomer-monomer ini dihubungkan dengan ikatan 1-4 (C no.1 dengan C no. 4) seperti unit glukosa dalam maltosa. Sudut ikatan in i membuat polimer tersebut berbentuk heliks. Bentuk pati yang paling sederhana adalah amilosa, yang rantainya tidak bercabang. Amilopektin, suatu bentuk pati yang lebih kompleks, adalah polimer bercabang dengan ikatan 1-6 pada titik percabangan tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau butiran di dalam struktur seluler yang disebut plastid, termasuk kloroplas. Dengan cara mensintesis pati, tumbuhan dapat me