Skip to main content

Paper Lengkuas

  LENGKUAS
A.    Taksonomi Lengkuas
Lengkuas atau laos (Alpinia galanga) merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian yang bisa hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah. Lengkuas ( Alpina galanga) diklasifikasan dalam kingdom plantae , divisi magnoliophyta, kelas liliopsida, berordo zingiberales, famili zingiberaceae, bangsa alpinieae, genus alpinia, spesies alpina galanga.
 
Nama lain lengkuas:
Greater galingale (Inggris), Lengkuas (Indonesia); Laos (Jawa), Laja (Sunda).

B.    Karakteristik Lengkuas
Lengkuas sering dipakai oleh kaum wanita dikenal sebagai penyedap masakan. Lengkuas termasuk terna tumbuhan tegak yang tinggi batangnya mencapai 2-2,5 meter. Lengkuas dapat hidup di daerah dataran rendah sampai dataran tinggi, lebih kurang 1200 meter diatas permukaan laut. Ada 2 jenis tumbuhan lengkuas yang dikenal yaitu varitas dengan rimpang umbi (akar) berwarna putih dan vaaritas berimpang umbi merah. Lengkuas berimpang umbi putih inilah yang dipakai penyedap masakan, sedang lengkuas berimpang umbi merah digunakan sebagai obat. Rimpang umbi lengkuas selain berserat kasar juga mempunyai aroma yang khas.
 Syarat Tumbuh lengkuas:
a.    Iklim
1.    Ketinggian tempat : 1 - 1200 m diatas permukaan laut
2.    Curah hujan tahunan : 2500 - 4000 mm/tahun
3.    Bulan basah (di atas 100 mm/bulan) : 7 - 9 bulan
4.    Bulan kering (dibawah 60 mm/bulan) : 3 - 5 bulan
5.    Suhu udara : 29' C - 25' C. 6. Kelembapan : sedang 7. Penyinaran : tinggi
b.     Tanah :
1.    Jenis : latosol merah coklat, andosol, aluvial
2.    Tekstur : lempung berliat, lempung berpasir, lempung merah, lateristik
3.    Drainase : baik
4.    Kedalaman air tanah : 50 - 100 cm dari permukaan tanah
5.    Kedalaman perakaran : 10 - 30 cm dari permukaan tanah
6.    Kesuburan : sedang – tinggi 
Karakteristik tumbuhan lengkuas sebagai berikut:
1.    Rimpang
Rimpang besar dan tebal, berdaging, berbentuk silindris, diameter sekitar 2-4 cm, dan bercabang-cabang. Bagian luar berwarna coklat agak kemerahan atau kuning kehijauan pucat,mempunyai sisik-sisik berwarna putih atau kemerahan, keras mengkilap, sedangkan bagian dalamnya berwarna putih. Daging rimpang yang sudah tua berserat kasar. Apabila dikeringkan, rimpang berubah menjadi agak kehijauan, dan seratnya menjadi keras dan liat.
2.    Batang
Batangnya tegak, tersusun oleh pelepah-pelepah daun yang bersatu membentuk batang semu, berwarna hijau agak keputih- putihan. Batang muda keluar sebagai tunas dari pangkal batang tua.
3.    Daun
Daun tunggal berwarna hijau, bertangkai pendek tersusun berseling. Daun disebelah bawah dan atas biasanya lebih kecil daripada yang di tengah. Bentuk daun lanset memanjang dan ujungnya runcing, pangkal tumpul dengan tepi daun rata. Pertulangan daun menyirip, panjang daun sekitar 20- 60 cm, dan lebarnya 4 - 15 cm. Pelepah daun kira-kira 15 - 30 cm, beralur dan berwarna hijau.

4.    Bunga
Merupakan bunga majemuk berbentuk lonceng, berbau harum, berwarna putih kehijauan atau putih kekuningan. Ukuran perbungaan lebih kurang 10-30 cm x 5-7 cm. Jumlah bunga di bagian bawah tandan lebih banyak dari pada di bagian atas, panjang bibir bunga 2,5 cm, berwarna putih dengan garis miring warna merah muda pada tiap sisi. Mahkota bunga yang masih kuncup, pada bagian ujungnya berwarna putih, sedangkan pangkalnya berwarna hijau.
5.    Buah
Buahnya berupa buah buni, berbentuk bulat, keras. ketika muda berwarna hijau-kuning, setelah tua berubah menjadi hitam kecoklatan, berdiameter ± 1 cm. Ada juga yang buahnya berwarna merah.
6.    Biji
Bijinya kecil-kecil, berbentuk lonjong,dan berwarna hitam.

C.    Kandungan dan Manfaat  Lengkuas
Kandungan zat aktif tumbuhan lengkuas adalah flavanoid, fenol, terpenoid asetoksicavikol asetat dan minyak atsiri.. Lengkuas berkasiat sebagai anti jamur, anti bakteri, menghangatkan, membersihkan darah, menambah nafsumakan, mempermudah pengeluaran angin dari dalam tubuh, mengencerkan dahak, mengharumkan dan merangsang otot. Rimpang lengkuas mengandung minyak atsiri, minyak terbang, eugenol, seskuiterpen, pinen, metil sinamat, kaemferida, galangan, galangol, saponin, flaronoida, polifenol dan kristal koning.
Minyak atsiri lengkuas dapat digunakan sebagai antimikroba, yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba patogen dan perusak pangan. Minyak atsiri inilah yang membuat lengkuas menjadi pengawet alami masakan.


D.    Penyakit yang Dapat Diobati Lengkuas
Minyak atsiri yang terdapat didalam lengkuas berfungsi sebagai obat tradisional untuk mengobati perut kembung, masuk angin, mual, rematik, pereda nyeri, batuk, serta meningkatkan nafsu makan. Selain itu, lengkuas juga banyak dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit kulit seperti gatal akibat jamu atau alergi, panu, kadas, eksim, dan sebagainya.
Bahkan salah satu jenis lengkuas yaitu lengkuas merah (Alpinia purpurata) memiliki khasiat obat yang lebih banyak. Dari beberapa hasil penelitian lengkuas merah juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh, mengobati bronchitis, mengatasi diare, bahkan menjadi ramuan untuk meningkatkan kemampuan seksual.Selain sebagai bumbu dan sebagai obat lengkuas juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan minuman kesehaan sehari hari seperti halnya jahe dan juga kunyit. Caranya dengan mengambil umbi lengkuas dan dimemarkan kemudian diseduh menggunakan air panas.

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Pati dan Selulosa

Pada dasarnya, pati dan selulosa adalah dua jenis karbohidrat yang umum ditemukan dalam dunia biologi. Walaupun keduanya terdiri dari rantai glukosa, ada beberapa perbedaan yang signifikan antara pati dan selulosa. Mari kita bahas perbedaan antara keduanya. PATI                                           Pati, suatu polisakarida simpanan pada tumbuhan, adalah suatu polimer yang secara keseluruhan terdiri atas monomer-monomer glukosa. Sebagian besar monomer-monomer ini dihubungkan dengan ikatan 1-4 (C no.1 dengan C no. 4) seperti unit glukosa dalam maltosa. Sudut ikatan in i membuat polimer tersebut berbentuk heliks. Bentuk pati yang paling sederhana adalah amilosa, yang rantainya tidak bercabang. Amilopektin, suatu bentuk pati yang lebih kompleks, adalah polimer bercabang dengan ikatan 1-6 pada titik percabangan tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau butiran di dalam struktur seluler yang disebut plastid, termasuk kloroplas. Dengan cara mensintesis pati, tumbuhan dapat me

Proses Sentrifugasi (Pemutaran) pada Produksi Gula dari Tebu dan Raw Sugar

Proses Sentrifugasi Stasiun pemutaran (Sentrifugasi) adalah stasiun lanjutan dari stasiun kristalisasi. Setelah masakan dingin proses selanjutnya adalah pemisahan, proses pemisahan ini dilakukan dengan gaya sentrifugal. Sentrifugal merupakan mesin pemutar yang digunakan untuk memisahkan kristal gula dari larutannya. Proses pemutaran bertujuan untuk memisahkan antara kristal gula dengan larutan yang melapisinya. Dalam pemisahan ini dapat menghasilkan diantaranya gula, larutan (klare atau stroop) dan tetes. Proses sentrifugasi (pemutaran) LGF A adalah proses pemisahan kristal gula A dan molasses A,  alat yang digunakan adalah sentrifugal LGF yang mempunyai kecepatan putar sekitar 2000 rpm,  sehingga dapat memisahkan gula A dan  A-molasses dengan gaya sentrifugal tersebut. LGF B digunakan untuk memisahkan hasil kristalisasi pada Pan B yang menghasilkan B-magma yang digunakan untuk bibit pada Pan A dan B-molases.  Proses pemutaran (sentrifugasi) pada akhir produksi, memisahk

Minyak goreng apa yang mempunyai titik beku terendah?

Minyak goreng yang mempunyai titik beku rendah bisa ditentukan dengan 2 hal yaitu Minyak goreng yang mempunyai Iodine Value (IV) tinggi dan Cloud Point (CP) rendah sehingga membeku pada suhu yang cukup rendah.  Untuk mendapatkan minyak dengan Iodine value tinggi dan Cloud point rendah diperlukan tahapan proses fraksinasi berkali-kali atau biasa disebut tahapan penyaringan yang dalam beberapa minyak goreng dengan kualitas bagus dilakukan dua kali penyaringan. Dua kali penyaringan ini dalam prosesnya yaitu: Tahapan penyaringan pertama dari minyak kelapa sawit yang dimurnikan menjadi minyak  crude palm oil (CPO), kemudian dilanjutkan tahapan penyaringan kedua yaitu proses refinery, pada proses refinery tahapan prosesnya yaitu:  1. Degumming yang berfungsi menghilangkan gum dari minyak CPO,  2. Bleaching, kandungan karoten yang tinggi dalam minyak sawit menyebabkan warna minyak sawit mentah (CPO) berwarna kemerahan, sehingga perlu dikurangi kadar karotennya sehingga minyak