Skip to main content

Bagaimana Cara Membuat Sampo yang Efektif

Ketika datang ke perawatan rambut, membuat sampo sendiri bisa menjadi pilihan yang cerdas. Dengan cara ini, Anda dapat mengontrol bahan-bahannya dan memastikan bahwa sampo yang Anda gunakan aman dan berkualitas tinggi. Berikut adalah panduan profesional tentang cara membuat sampo yang efektif. 

                                      

Shampo merupakan sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud keramas rambut, sehingga setelah itu kulit kepala dan rambut menjadi bersih, dan sedapat mungkin menjadi lembut, mudah diatur dan berkilau.  Dan merupakan produk perawatan rambut yang digunakan untuk menghilangkan minyak, debu, serpihan kulit, dan kotoran lain dari rambut. 




Langkah pertama adalah memilih bahan-bahan yang tepat. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan Shampo adalah sebagai berikut:

a. Lilin putih 10%
b. Adeps lanae 10%
c. Cetil alkohol 8%
d. Na Lauryl sulfat 10%
e. Parfum 1%
f. Nipagin 0,2%
g. Aquades

                                       

Setelah Anda mengumpulkan semua bahan, langkah berikutnya adalah tahapan proses pembuatan Shampo sebagai berikut:

a. Panaskan lilin putih hingga mencair (a)

b. Larutkan (Na Lauryl sulfat) SLS dalam air (b)

c. Larutkan cetil alkohol dalam air (c)

d. Adeps lanae dilarutkan dalam air hingga larut sempurna, kemudian masukkan nipagin dan diaduk lagi di atas pemanas (d)

f. Kemudian masukkan )a), (b), dan (c) dalam (d) dan diaduk di atas pemanas hingga suhunya 60oC

g. Didiamkan sebentar kemudian ditambah parfum

h. Pengemasan

                                      

Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat membuat sampo yang efektif dan aman untuk digunakan setiap hari. Rasakan sendiri hasil yang luar biasa dan nikmati manfaatnya bagi rambut Anda.

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Pati dan Selulosa

Pada dasarnya, pati dan selulosa adalah dua jenis karbohidrat yang umum ditemukan dalam dunia biologi. Walaupun keduanya terdiri dari rantai glukosa, ada beberapa perbedaan yang signifikan antara pati dan selulosa. Mari kita bahas perbedaan antara keduanya. PATI                                           Pati, suatu polisakarida simpanan pada tumbuhan, adalah suatu polimer yang secara keseluruhan terdiri atas monomer-monomer glukosa. Sebagian besar monomer-monomer ini dihubungkan dengan ikatan 1-4 (C no.1 dengan C no. 4) seperti unit glukosa dalam maltosa. Sudut ikatan in i membuat polimer tersebut berbentuk heliks. Bentuk pati yang paling sederhana adalah amilosa, yang rantainya tidak bercabang. Amilopektin, suatu bentuk pati yang lebih kompleks, adalah polimer bercabang dengan ikatan 1-6 pada titik percabangan tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau butiran di dalam struktur seluler yang disebut plastid, termasuk kloroplas. Dengan cara mensintesis pati, tumbuhan dapat me

Proses Sentrifugasi (Pemutaran) pada Produksi Gula dari Tebu dan Raw Sugar

Proses Sentrifugasi Stasiun pemutaran (Sentrifugasi) adalah stasiun lanjutan dari stasiun kristalisasi. Setelah masakan dingin proses selanjutnya adalah pemisahan, proses pemisahan ini dilakukan dengan gaya sentrifugal. Sentrifugal merupakan mesin pemutar yang digunakan untuk memisahkan kristal gula dari larutannya. Proses pemutaran bertujuan untuk memisahkan antara kristal gula dengan larutan yang melapisinya. Dalam pemisahan ini dapat menghasilkan diantaranya gula, larutan (klare atau stroop) dan tetes. Proses sentrifugasi (pemutaran) LGF A adalah proses pemisahan kristal gula A dan molasses A,  alat yang digunakan adalah sentrifugal LGF yang mempunyai kecepatan putar sekitar 2000 rpm,  sehingga dapat memisahkan gula A dan  A-molasses dengan gaya sentrifugal tersebut. LGF B digunakan untuk memisahkan hasil kristalisasi pada Pan B yang menghasilkan B-magma yang digunakan untuk bibit pada Pan A dan B-molases.  Proses pemutaran (sentrifugasi) pada akhir produksi, memisahk

Minyak goreng apa yang mempunyai titik beku terendah?

Minyak goreng yang mempunyai titik beku rendah bisa ditentukan dengan 2 hal yaitu Minyak goreng yang mempunyai Iodine Value (IV) tinggi dan Cloud Point (CP) rendah sehingga membeku pada suhu yang cukup rendah.  Untuk mendapatkan minyak dengan Iodine value tinggi dan Cloud point rendah diperlukan tahapan proses fraksinasi berkali-kali atau biasa disebut tahapan penyaringan yang dalam beberapa minyak goreng dengan kualitas bagus dilakukan dua kali penyaringan. Dua kali penyaringan ini dalam prosesnya yaitu: Tahapan penyaringan pertama dari minyak kelapa sawit yang dimurnikan menjadi minyak  crude palm oil (CPO), kemudian dilanjutkan tahapan penyaringan kedua yaitu proses refinery, pada proses refinery tahapan prosesnya yaitu:  1. Degumming yang berfungsi menghilangkan gum dari minyak CPO,  2. Bleaching, kandungan karoten yang tinggi dalam minyak sawit menyebabkan warna minyak sawit mentah (CPO) berwarna kemerahan, sehingga perlu dikurangi kadar karotennya sehingga minyak