Skip to main content

Minyak kelapa (VCO/ Virgin Coconut Oil)

Minyak kelapa murni (VCO/ Virgin Coconut Oil) adalah minyak yang tidak
mengalami proses pemanasan. VCO memiliki beberapa keunggulan yaitu kandungan asam laurat tinggi,  Dibandingkan dengan minyak nabati lainnya misalnya seperti minyak sawit, minyak kedelai, minyak jagung dan minyak bunga matahari.
VCO mempunyai komposisi asam lemak rantai mediumnya tinggi dan berat molekulnya rendah.
Asam laurat merupakan asam lemak jenuh rantai sedang atau dalam istilah
kesehatan lebih dikenal dengan medium chain fatty acid (MCFA) (Darmoyuwono, 2006).
Beberapa asam lemak rantai sedang yang terkandung didalam VCO yaitu
asam kaprilat (C8), asam caprat (C10), dan asam laurat (C12) sebanya. 
Sekitar 50% dari asam lemak dalam minyak kelapa murni adalah asam laurat. Asam laurat diubah dalam tubuh menjadi monolaurin. 
Monolaurin adalah monogliserida yang bersifat antivirus, antibakteri, dan antiprotozoa. Dengan sifatnya itu monolaurin dapat menanggulangi serangan viru-virus seperti HIV, herpes, cytomegalovirus, influenza, berbagai bakteri patogen, termaksuk listeria monocytogenes, dan helicobacter pylori (Enig, 2004).


Beberapa studi juga telah menunjukkan beberapa efek antimikroba dari
minyak kelapa murni yaitu sekitar 6-7% dari asam lemak dalam minyak kelapa
murni adalah asam kaprat. Asam kaprat adalah asam lemak rantai sedang yang
didalam tubuh manusia diubah menjadi monokaprin yang mempunyai sifat sebagai antivirus (Enig, 2004). Monokaprin sangat bermanfaat mengatasi berbagai penyakit. Virgin Coconut Oil mampu mendukung sistem kekebalan dengan membebaskan tubuh dari mikroorganisme berbahaya. Jika organisme berbahaya yang mengambil energi tubuh dapat ditekan jumlahnya, sistem kekebalan bias berfungsi dengan baik. Virgin Coconut Oil dapat memberikan sumber energi cepat dan merangsang metabolisme. Peningkatan energi menyebabkan penyembuhan lebih cepat. Hal ini dikarenakan semakin tinggi metabolisme tubuh maka efisiensi sistem kekebalannya semakin bagus, dengan demikian semakin cepat tubuh bisa menyembuhkan dan memperbaiki diri. Virgin Coconut Oil (VCO) mengandung asam lemak jenuh rantai pendek dan asam lemak jenuh rantai menengah. Dalam tubuh, asam lemak tersebut mudah dicerna dan diserap oleh usus karena ukuran molekulnya relatif kecil sehingga asam lemak tersebut langsung dibakar oleh tubuh untuk memproduksi energi (Enig, 2001).
Selain itu, asam laurat dalam Virgin Coconut Oil (VCO) dapat melarutkan
membran virus yang berupa lipid sehingga akan mengganggu kekebalan virus,
sehingga virus inaktif. Oleh karena itu, Virgin Coconut Oil (VCO) mempunyai
banyak manfaat bagi tubuh, yaitu: mampu mengatasi penyakit degeneratif seperti diabetes militus, jantung, kegemukan (obesitas), osteoporosis, dan kolesterol, membasmi penyakit yang disebabkan oleh mikroba dan jamur seperti keputihan, influenza, herpes, cacar, dan HIV/AIDS, menghalau penyakit akibat radikal bebas, untuk anti kerut dan penuaan dini yang dioleskan pada kulit, untuk pertumbuhan anak seperti menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak, meningkatkan kecerdasan, menambah daya tahan, dan stamina tubuh, membantu mencegah penyakit lever, membantu mencegah tekanana darah tinggi, membantu melindungi tubuh dari serangan kanker payudara dan kanker kolon, dibidang farmasi, digunakan untuk membuat obat-obatan dan kosmetika (Sutarmi dan Hartin, 2005).
Virgin Coconut Oil (VCO) adalah minyak kelapa murni yang diperoleh
dari kelapa yang sudah tua tanpa pemanasan, tanpa bahan kimia apapun, diproses dengan cara sederhana sehingga diperoleh minyak kelapa murni yang berkualitas tinggi. Keunggulan dari minyak ini adalah jernih, tidak berwarna, tidak mudah tengik, dan tahan hingga dua tahun. Komponennya masih utuh artinya tidak ada senyawa yang hilang dalam minyak ini (Yong, 2001).
Minyak kelapa murni dihasilkan dari buah kelapa tua yang segar atau baru
dipetik, bukan terbuat dari kopra seperti minyak kelapa biasa. Proses pembuatannya tidak menggunakan bahan kimia dan pemanasan yang tinggi. CODEX Alimentarius mendefinisikan minyak murni (virgin oil) sebagai minyak dan lemak makan yang dihasilkan tanpa mengubah minyak, minyak diperoleh hanya dengan perlakuan mekanis dan pemanasan minimal. Karena tidak melalui pemanasan tinggi, maka vitamin E dan enzim-enzim yang terkandung di dalam daging buah kelapa dapat dipertahankan (Anonim, 2011).
Sifat-sifat kimia dan fisika dari VCO yaitu tidak berwarna, aroma berbau
asam dan harum karamel, tidak larut dalam air, berat jenis 0,883 pada suhu 200C memiliki pH di bawah 7, tidak menguap pada suhu 200C (0 %), titik cair 20-250C, titik didih 2250C, kerapatan uap 6,91; tekanan uap 1 mmHg pada suhu 1210C, kecepatan penguapan tidak diketahui (Hairi, 2010).

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Pati dan Selulosa

Pada dasarnya, pati dan selulosa adalah dua jenis karbohidrat yang umum ditemukan dalam dunia biologi. Walaupun keduanya terdiri dari rantai glukosa, ada beberapa perbedaan yang signifikan antara pati dan selulosa. Mari kita bahas perbedaan antara keduanya. PATI                                           Pati, suatu polisakarida simpanan pada tumbuhan, adalah suatu polimer yang secara keseluruhan terdiri atas monomer-monomer glukosa. Sebagian besar monomer-monomer ini dihubungkan dengan ikatan 1-4 (C no.1 dengan C no. 4) seperti unit glukosa dalam maltosa. Sudut ikatan in i membuat polimer tersebut berbentuk heliks. Bentuk pati yang paling sederhana adalah amilosa, yang rantainya tidak bercabang. Amilopektin, suatu bentuk pati yang lebih kompleks, adalah polimer bercabang dengan ikatan 1-6 pada titik percabangan tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau butiran di dalam struktur seluler yang disebut plastid, termasuk kloroplas. Dengan cara mensintesis pati, tumbuhan dapat me

Proses Sentrifugasi (Pemutaran) pada Produksi Gula dari Tebu dan Raw Sugar

Proses Sentrifugasi Stasiun pemutaran (Sentrifugasi) adalah stasiun lanjutan dari stasiun kristalisasi. Setelah masakan dingin proses selanjutnya adalah pemisahan, proses pemisahan ini dilakukan dengan gaya sentrifugal. Sentrifugal merupakan mesin pemutar yang digunakan untuk memisahkan kristal gula dari larutannya. Proses pemutaran bertujuan untuk memisahkan antara kristal gula dengan larutan yang melapisinya. Dalam pemisahan ini dapat menghasilkan diantaranya gula, larutan (klare atau stroop) dan tetes. Proses sentrifugasi (pemutaran) LGF A adalah proses pemisahan kristal gula A dan molasses A,  alat yang digunakan adalah sentrifugal LGF yang mempunyai kecepatan putar sekitar 2000 rpm,  sehingga dapat memisahkan gula A dan  A-molasses dengan gaya sentrifugal tersebut. LGF B digunakan untuk memisahkan hasil kristalisasi pada Pan B yang menghasilkan B-magma yang digunakan untuk bibit pada Pan A dan B-molases.  Proses pemutaran (sentrifugasi) pada akhir produksi, memisahk

Minyak goreng apa yang mempunyai titik beku terendah?

Minyak goreng yang mempunyai titik beku rendah bisa ditentukan dengan 2 hal yaitu Minyak goreng yang mempunyai Iodine Value (IV) tinggi dan Cloud Point (CP) rendah sehingga membeku pada suhu yang cukup rendah.  Untuk mendapatkan minyak dengan Iodine value tinggi dan Cloud point rendah diperlukan tahapan proses fraksinasi berkali-kali atau biasa disebut tahapan penyaringan yang dalam beberapa minyak goreng dengan kualitas bagus dilakukan dua kali penyaringan. Dua kali penyaringan ini dalam prosesnya yaitu: Tahapan penyaringan pertama dari minyak kelapa sawit yang dimurnikan menjadi minyak  crude palm oil (CPO), kemudian dilanjutkan tahapan penyaringan kedua yaitu proses refinery, pada proses refinery tahapan prosesnya yaitu:  1. Degumming yang berfungsi menghilangkan gum dari minyak CPO,  2. Bleaching, kandungan karoten yang tinggi dalam minyak sawit menyebabkan warna minyak sawit mentah (CPO) berwarna kemerahan, sehingga perlu dikurangi kadar karotennya sehingga minyak